Pemakaman ini dikelilingi pegunungan Yanshan. |
Deretan pohon dengan dedaunan yang mulai memerah, dihiasi hamparan salju di beberapa sudut tembok, membuat saya tidak menyesal menyempatkan diri mampir ke tempat ini.
Seperti halnya Tembok Cina yang super luas, makam 13 raja ini pun tersebar di tanah seluas 120 kilometer persegi. Namun, cuma tiga makam saja yang dibuka untuk umum, yaitu makam: Changling, Dingling, dan Zhaoling. Harga tiket untuk masuk ke kompleks makam ini 60 yuan (Rp. 75 ribu).
Barang-barang berharga milik kerajaan. |
Untuk melihat makam raja, ternyata kita harus memasuki istana bawah tanah. Melalui lorong dengan langit-langit tinggi yang juga terbuat dari batu, istana ini jauh dari kesan kelam. Walau tidak ada pulasan emas dan cat merah, yang sering menjadi ciri khas bangunan di Cina, ukiran-ukiran di batu marmer tetap menampilkan khas Tiongkok.
Semua orang melempar uang ke tengah ruangan. |
Ketika memasuki makam, tiga peti besar terjejer. |
Dan, ketika memasuki makam, tiga peti besar terjejer. Yang melempar koin dan uang kertas semakin banyak. Wah, mungkin ini biar ketularan rezeki seperti raja kali ya. Saya bersama teman pun tidak mau kalah. Kami mengorek dompet dan melempar uang rupiah. Berharap rezeki rupiahnya juga berlimpah.
Berhubung musim gugur, pohon-pohon terlihat tinggal ranting. |
No comments:
Post a Comment