Kapal Perang Amerika Serikat yang sangat di segani pada era awal Perang Dunia II, USS Houston (CA 30), yang berhasil ditenggelamkan oleh armada Jepang di Selat Sunda, kini dijadikan obyek penelitian oleh pelaut-pelaut Amerika Serikat.
TNI AL membantu US Navy untuk menyelamatkan bangkai kapal perang Amerika Serikat USS Houston (CA 30), yang sempat hilang ketika Pertempuran Selat Sunda di sekitar Banten saat Perang Dunia II tahun 1942. Kapal perang yang pada awalnya diberi nama CL-30 ini adalah kapal angkatan laut kedua milik Amerika Serikat.
USS Houston pertama
kali diluncurkan oleh Newport News Shipbuilding & Dry Dock Company,
Virginia, pada 7 September 1929 di bawah komando Kapten Jesse Uskup Gay.
Akhirnya pada 1 Juli 1931 namanya dikukuhkan sebagai CA-30.TNI AL membantu US Navy untuk menyelamatkan bangkai kapal perang Amerika Serikat USS Houston (CA 30), yang sempat hilang ketika Pertempuran Selat Sunda di sekitar Banten saat Perang Dunia II tahun 1942. Kapal perang yang pada awalnya diberi nama CL-30 ini adalah kapal angkatan laut kedua milik Amerika Serikat.
CA-30 ini sangat banyak sepak terjangnya di Indonesia. Pada awal 1931, kapal yang akrab disebut Houston ini pertama kali beroperasi di lautan luas dengan membantu menjaga Shanghai saat perang sengit antara China dan Jepang.
Selama tahun 1931 hingga 1938, Houston merupakan kapal perang yang disegani karena selalu malang melintang di medan laut dunia untuk menstabilkan dan menjaga beberapa daerah dari konflik peperangan. Kapal ini sempat menjelajah Filipina hingga Jepang.
Houston akhirnya menjadi unggulan dari Armada AS pada 19 September hingga 28 Desember 1938. Saat itu kapal perang ini sudah berada di bawah komando Laksamana Claude C. Bloch.
Selain itu, Houston juga sempat terlibat dalam peperangan besar lainnya di wilayah Hindia Belanda (Indonesia), seperti Pertempuran Selat Makassar pada tahun 4 Februari 1942 dan Pertempuran Laut Jawa pada 26 Februari 1942.
Tak banyak kekuatan sekutu yang tersisa dalam pertempuran awal perang dunia II. Armada Jepang terlalu perkasa untuk komando gabungan sekutu di Hindia Belanda.
Tanggal 28 Februari 1942, kapal perang sekutu yang tersisa, Perth dan Houston ada di Tanjung Priok menerima perintah untuk berlayar melewati Selat Sunda ke Cilacap.
Di Selat Sunda mereka disergap 3 kapal penjelajah dan beberapa kapal pemburu Jepang. Pertempuran tak seimbang terjadi. Mereka mati-matian bertahan sehingga pertempuran hebat terjadi. Diduga Houston rusak berat ditorpedo kapal Jepang. Kapal yang pada kala itu dijuluki Hantu Pesisir Jawa itu akhirnya karam pada 1 Maret 1942.
Pihak Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta menyampaikan setidaknya ada 700 pelaut dan marinir AS yang gugur bersama tenggelamnya USS Houston.
Kini setelah 72 tahun terkubur di dasar lautan, kembali para pelaut AS dibantu penyelam TNI AL menjelajahi celah-celah kapal untuk penelitian.
Dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment