Gempa kuat yang berpusat di lepas pantai timur laut Jepang mengguncang bangunan dan terasa jauh sampai Tokyo pada Jumat, dan memicu peringatan tsunami di sepanjang pesisir.
Gempa itu menyerang daerah yang sama yang terkena gempa dan tsunami mematikan pada Maret tahun lalu dan membunuh 20 ribu orang serta memicu krisis nuklir terparah dunia dalam 25 tahun terakhir.
US Geological Survey mencatat kekuatan gempa mencapai 7,3 SR dan tak ada risiko tsunami yang meluas. Belum ada laporan akan korban jiwa atau luka.
Dalam skala Jepang, gempa tersebut berada di ukuran "5 rendah" dari 1 sampai 7 dan terjadi di prefektur Miyagi, artinya ada kerusakan pada jalan dan rumah yang tak tahan gempa.
Skala tersebut mengukur getaran yang terjadi dan memberi gambaran akan kerusakan yang mungkin terjadi daripada skala Richter. Di Tokyo, gempa tersebut tercatat di skala 4.
Peringatan akan gelombang tsunami setinggi 1 meter dikeluarkan untuk pesisir Miyagi, di pusat bencana tsunami Maret 2011 lalu.
Gempa tersebut yang mencapai 9 SR memicu kerusakan di pembangkit nuklir Fukushima, menyebabkan kebocoran radiasi, keracunan makanan dan air serta evakuasi massal. Sebagian besar kawasan tersebut masih kosong.
Desember ini pemerintah Jepang menyatakan bahwa bencana Fukushima sudah bisa diatasi.
Tokyo Electric Power Co, operator pembangkit tenaga nuklir Fukushima, melaporkan tak ada keanehan di pembangkit tersebut setelah gempa terbaru terjadi.
Perdana Menteri Yoshihiko Noda membatalkan kampanye di Tokyo menjelang Pemilu 16 Desember dan segera kembali ke kantornya. Tak ada rencana untuk mengadakan pertemuan kabinet khusus.
Pengeluaran pajak untuk membuat bangunan tahan gempa adalah salah satu isu penting kampanye. Penduduk Jepang segera mengirimkan foto peringatan tsunami di televisi ke Facebook, saling menanyakan kondisi satu sama lain dan mengonfirmasikan keberadaan mereka.
"Bergetarnya lama sekali di Tokyo, apakah kalian semua baik-baik saja?" tulis Eriko Hamada, menanyakan keselamatan teman-temannya.
Saluran telepon langsung penuh dan sangat sulit menghubungi penduduk Miyagi.
"Karena gempa yang baru terjadi, saluran telepon sangat sibuk, harap mencoba lagi nanti," kata operator telepon.
Gempa itu menyerang daerah yang sama yang terkena gempa dan tsunami mematikan pada Maret tahun lalu dan membunuh 20 ribu orang serta memicu krisis nuklir terparah dunia dalam 25 tahun terakhir.
US Geological Survey mencatat kekuatan gempa mencapai 7,3 SR dan tak ada risiko tsunami yang meluas. Belum ada laporan akan korban jiwa atau luka.
Dalam skala Jepang, gempa tersebut berada di ukuran "5 rendah" dari 1 sampai 7 dan terjadi di prefektur Miyagi, artinya ada kerusakan pada jalan dan rumah yang tak tahan gempa.
Skala tersebut mengukur getaran yang terjadi dan memberi gambaran akan kerusakan yang mungkin terjadi daripada skala Richter. Di Tokyo, gempa tersebut tercatat di skala 4.
Peringatan akan gelombang tsunami setinggi 1 meter dikeluarkan untuk pesisir Miyagi, di pusat bencana tsunami Maret 2011 lalu.
Gempa tersebut yang mencapai 9 SR memicu kerusakan di pembangkit nuklir Fukushima, menyebabkan kebocoran radiasi, keracunan makanan dan air serta evakuasi massal. Sebagian besar kawasan tersebut masih kosong.
Desember ini pemerintah Jepang menyatakan bahwa bencana Fukushima sudah bisa diatasi.
Tokyo Electric Power Co, operator pembangkit tenaga nuklir Fukushima, melaporkan tak ada keanehan di pembangkit tersebut setelah gempa terbaru terjadi.
Perdana Menteri Yoshihiko Noda membatalkan kampanye di Tokyo menjelang Pemilu 16 Desember dan segera kembali ke kantornya. Tak ada rencana untuk mengadakan pertemuan kabinet khusus.
Pengeluaran pajak untuk membuat bangunan tahan gempa adalah salah satu isu penting kampanye. Penduduk Jepang segera mengirimkan foto peringatan tsunami di televisi ke Facebook, saling menanyakan kondisi satu sama lain dan mengonfirmasikan keberadaan mereka.
"Bergetarnya lama sekali di Tokyo, apakah kalian semua baik-baik saja?" tulis Eriko Hamada, menanyakan keselamatan teman-temannya.
Saluran telepon langsung penuh dan sangat sulit menghubungi penduduk Miyagi.
"Karena gempa yang baru terjadi, saluran telepon sangat sibuk, harap mencoba lagi nanti," kata operator telepon.
No comments:
Post a Comment