Thursday, December 6, 2012

Manusia yang Tinggal di Selokan

Miguel Restrepo bersama istrinya, Maria Garcia, dan anjing mereka,
Blackie, 
di Medellin, pada 4 Desember 2012.
(Foto: Albeiro Lopera/Reuters)
BEGITU banyak alasan yang membuat kita layak bersyukur atas hidup kita. Sebab, meskipun kita tergolong orang yang kurang beruntung, tapi ternyata selalu ada orang yang lebih tidak beruntung lagi bila dibanding kita. Dan memang selalu begitulah cerita hidup ini. Jadi, apa pun yang kita peroleh, kita miliki, kita alami, tetaplah bersyukur. Mudah-mudahan rasa syukur itu akan membuat kita menjadi lebih bahagia dengan segala yang ada dalam hidup kita. Atau setidaknya kita bisa menerima kenyataan nasib hidup kita.

Membuat hiasan Natal di luar 'rumah' mereka.(Foto: Albeiro Lopera/Reuters)
Saat ini, apakah Anda sudah memiliki rumah sendiri? Cuma rumah kecil yang sederhana? Atau, masih mengontrak? Ooh, masih menumpang di rumah mertua? Tak mengapa. Dan tetaplah bersyukur. Ya, karena Anda masih bisa tinggal di tempat yang disebut rumah. Sebab, di luar sana, masih banyak orang yang terpaksa harus tinggal di tempat yang bukan rumah. Di kolong jembatan, di emperan, di gerobak, bahkan ada yang tinggal di kuburan. Jadi, bukankah nasib kita masih lebih baik dibanding mereka?
Melihat ke atas dari dalam 'rumah'nya. (Foto: Albeiro Lopera/Reuters)
Berikut ini adalah potret manusia yang terpaksa harus mau tinggal di gorong-gorong atau selokan yang sudah tak digunakan lagi. Memang menyedihkan untuk dilihat. Namun dari mereka kita akan memperoleh pelajaran, bahwa keikhlasan dan ketulusan untuk bersedia hidup berbagi adalah kunci dari kebahagiaan. Barangkali hanya kebahagiaan sederhana, tapi pastilah lebih baik dari pada sama sekali tidak merasa bahagia....
Maria Garcia memasak di dapur 'rumah' mereka. (Foto: Albeiro Lopera/Reuters)
Mereka adalah mantan pecandu narkoba, Miguel Restrepo, 62 tahun, dan istrinya, Maria Garcia. Selama 22 tahun ini, mereka hidup di dalam saluran pembuangan air di Medellin, Kolombia, bersama anjing mereka, Blackie. ‘Rumah’ mereka itu, yang berukuran 6x1,4 m, berisi dapur, kipas angin, televisi, kursi, dan kasur. Kalau turun hujan, bocor, makanya harus ditutup. Jadi, bisa dibayangkan bagaimana pengapnya.

Miguel Restrepo dan istrinya berbaring
bersama anjing mereka, di dalam 'rumah'.
(Foto: Albeiro Lopera/Reuters)
Sebagian dari kekayaan mereka, televisi dan
kipas angin. 
(Foto: Albeiro Lopera/Reuters)
Bermain bersama Blackie. (Foto: Albeiro Lopera/Reuters)
Mereka bertiga di dalam 'rumah' di saat hari cerah. (Foto: Albeiro Lopera/Reuters)
















No comments:

Post a Comment