SIAPA yang menolak fasilitas internet? Di era
teknologi informasi, kebutuhan akan internet dan komputer sudah
bergeser. Bagi kebanyakan masyarakat urban, akses internet melalui
komputer dan gadget mobile bukan lagi barang mewah, melainkan kebutuhan primer yang harus dipenuhi.
Namun ada ekses negatif yang ditimbulkan internet dan komputer. Benda ciptaan manusia itu bakal memakan si penciptanya sendiri. Investor perusahaan teknologi, Marc Andreessen, mengatakan, ini adalah fenomena "software is eating the world" atau perangkat lunak yang mulai memakan dunia. Menurut dia, perusahaan besar segera mengomputerisasi semua lini pekerjaan dan mengurangi tenaga manusia yang menuntut biaya besar namun kurang produktif.
"Hal ini bakal menghantui masyarakat kelas menengah," katanya, seperti dikutip dari Wall Street Journal.
Fakta yang mengerikan ditunjukkan oleh Associated Press. Hasil analisa yang dilakukan kantor berita itu menunjukkan, sepanjang tahun 2000 dan 2010 ada 1,1 juta sekteraris yang kehilangan pekerjaan. Tenaga mereka digantikan oleh software personal assistance yang melekat pada ponsel pintar atau komputer tablet. Pada kurun waktu yang sama, jumlah operator telepon perkantoran anjlok 64 persen, tenaga travel agent turun 46 persen dan jumlah ahli perpustakaan merosot 26 persen.
"Dua pertiga dari 7,6 juta kelas menengah akan kehilangan pekerjaan, dan menjadi korban teknologi," demikian perkiraan Maarten Goos, profesor dari University of Leuven, Belgia.
Dalam buku berjudul Race Against the Machine, penulis dan profesor ilmu manajemen dari MIT Sloan School of Management, Erik Brynjolfsson, mengatakan, saat ini 60 persen karir didominasi oleh pekerjaan pemrosesan data dan informasi. Hal ini menunjukkan tren saat ini, di mana masyarakat kebanyakan memilih untuk bekerja di kantor, dan menjauhi pekerjaan yang mengandalkan fisik. Hal ini didukung oleh penetrasi internet dan komputer yang semakin tinggi.
Di sisi lain, para pekerja pabrik atau bengkel produksi, yang mengandalkan fisik, hanya menempati proporsi di bawah 30 persen. Selebihnya adalah pekerjaan level eksekutif. "Tenaga manusia seolah tidak terlalu dibutuhkan," demikian kutipan dari buku tersebut.
Jika sudah begini, apakah Anda menilai internet masih bermanfaat untuk dikembangkan?
Namun ada ekses negatif yang ditimbulkan internet dan komputer. Benda ciptaan manusia itu bakal memakan si penciptanya sendiri. Investor perusahaan teknologi, Marc Andreessen, mengatakan, ini adalah fenomena "software is eating the world" atau perangkat lunak yang mulai memakan dunia. Menurut dia, perusahaan besar segera mengomputerisasi semua lini pekerjaan dan mengurangi tenaga manusia yang menuntut biaya besar namun kurang produktif.
"Hal ini bakal menghantui masyarakat kelas menengah," katanya, seperti dikutip dari Wall Street Journal.
Fakta yang mengerikan ditunjukkan oleh Associated Press. Hasil analisa yang dilakukan kantor berita itu menunjukkan, sepanjang tahun 2000 dan 2010 ada 1,1 juta sekteraris yang kehilangan pekerjaan. Tenaga mereka digantikan oleh software personal assistance yang melekat pada ponsel pintar atau komputer tablet. Pada kurun waktu yang sama, jumlah operator telepon perkantoran anjlok 64 persen, tenaga travel agent turun 46 persen dan jumlah ahli perpustakaan merosot 26 persen.
"Dua pertiga dari 7,6 juta kelas menengah akan kehilangan pekerjaan, dan menjadi korban teknologi," demikian perkiraan Maarten Goos, profesor dari University of Leuven, Belgia.
Dalam buku berjudul Race Against the Machine, penulis dan profesor ilmu manajemen dari MIT Sloan School of Management, Erik Brynjolfsson, mengatakan, saat ini 60 persen karir didominasi oleh pekerjaan pemrosesan data dan informasi. Hal ini menunjukkan tren saat ini, di mana masyarakat kebanyakan memilih untuk bekerja di kantor, dan menjauhi pekerjaan yang mengandalkan fisik. Hal ini didukung oleh penetrasi internet dan komputer yang semakin tinggi.
Di sisi lain, para pekerja pabrik atau bengkel produksi, yang mengandalkan fisik, hanya menempati proporsi di bawah 30 persen. Selebihnya adalah pekerjaan level eksekutif. "Tenaga manusia seolah tidak terlalu dibutuhkan," demikian kutipan dari buku tersebut.
Jika sudah begini, apakah Anda menilai internet masih bermanfaat untuk dikembangkan?
No comments:
Post a Comment