SAMPAI saat ini, masalah baterai pada perangkat gadget masih selalu
menjadi kendala dalam banyak aktivitas bergadget. Soalnya, jelas, kalau sumber
daya dari perangkat habis, maka otomatis perangkat tidak akan bisa digunakan
lagi, sebelum sumber dayanya diisi kembali. Memang sudah ada solusi yang cukup
membantu, walaupun dengan resiko akan bisa merusak baterai maupun hardware
gadget, yaitu power bank. Namun, karena harganya lumayan mahal, dan juga
masalah kekhawatiran akan merusak baterai itu, maka orang masih juga
mencari-cari cara lain mendapatkan sumber daya cadangan untuk gadgetnya itu,
yang tentu saja lebih murah, praktis, dan relatif tak beresiko terhadap baterai
maupun hardware gadget.
Nah, sebuah perusahaan Jepang, Japan Trust Company – namanya, telah
menemukan jalan keluar lain untuk mengatasi masalah sumber daya yang habis itu.
Dan secara aplikasi memang lebih praktis dan relatif kecil resikonya terhadap
baterai. Karena, selain alat ini mudah dibawa-bawa, juga harganya lebih murah
dibanding harga power bank.
Alat itu bernama “Resqcable” – baca: reskiu kabel – dan bentuknya berupa
kabel USB. Ya, hanya kabel. Bagaimana cara menggunakannya? Sederhana. Ujung
atau kepala colokan USB yang satu dipasangkan ke smartphone yang habis baterainya,
dan ujung atau kepala colokan yang lain dipasangkan ke smartphone atau gadget
yang baterainya masih ada. Nah, melalui kabel USB itu isi baterai smartphone
dipindahkan ke smartphone yang lain. Sangat simpel 'kan? Hanya saja, untuk
memungkinkan hal tersebut terjadi gadget harus disetel ke dalam mode USB Host.
Cara kerjanya seperti prinsip penyaluran air di antara dua tabung, yaitu
tabung yang isinya banyak akan mengalirkan isinya ke tabung yang lebih sedikit
isinya atau kosong, melalui saluran yang menghubungkan kedua tabung tersebut. Dalam
kasus smartphone dengan Resqcable ini, ya melalui kabel USB tersebut. Jadi, gadget
yang baterainya berisi lebih banyak akan membagi isi baterainya dengan gadget
yang isi baterainya sedikit atau kosong itu. Metode yang sederhana bukan?
Harga kabel USB ini cuma sekitar Rp. 100 ribu. Masih bisa dibilang murah,
kalau dibanding dengan harga power bank yang paling murah sekitar Rp. 200 ribu.
Cuma, kalau dipikir-pikir lagi, rasanya tidak terlalu praktis juga deh. Sebab, sistem ini menuntut kita
memiliki 2 gadget. Atau kalau tak punya, kita harus punya keberanian buat minta
tolong kepada orang lain untuk menyedot baterai gadgetnya sedikit. Apa mungkin
dikasih? Bukannya setiap orang punya masalah yang sama dengan sumber daya gadget
itu?
Jadi, ya akhirnya terserah pada Anda. Mau menggunakan Resqcable atau
power bank, atau... mungkin Anda punya solusi lain?
No comments:
Post a Comment