SEBAGAI seorang jomblo yang happy, jelas kenyamanan hidup bakal terusik berat kalau ada yang usil bertanya, "Kapan mau menikah?" Padahal lagi asyik-asyiknya menikmati hidup bebas sebagai seorang jomblo sejati yang happy. Nah, selain kenyamanan hidup jadi terusik, masalah jawaban juga jadi hal yang bisa bikin kepala mendadak pusing tujuh keliling. Soalnya, kalau sampai salah memberi jawaban, pembahasan akan jadi tambah panjang lebar. Dan itu betul-betul bisa jadi neraka lahir-batin. Oleh karena itu, silakan disimak kiat-kiat dalam menjawab pertanyaan soal "Kapan menikah?" di bawah ini. Dan... selamat menikmati saat-saat menjomblo yang penuh happy itu....
Salah satu alasan kita menjadi panik ketika satu per satu sahabat menikah, adalah ketika harus menghadapi pertanyaan, “Kapan nih menyusul menikah?” Pertanyaan sepele, buat orang yang sudah punya pasangan, tapi pasti amat mengganggu emosi bagi mereka yang masih dalam kondisi glondangan. Tapi tak perlu stres, jawab saja dengan santai dan tepat seperti ini.
“Belum menemukan orang yang tepat nih, masih mencari orang beruntung yang akan mendapatkan saya.”
Ucapkan kalimat ini sambil tersenyum manis. Meski kita mengucapkannya dengan nada santai, ini memperlihatkan bahwa kita percaya diri. Kita menghargai diri sendiri dan akan memberikan yang terbaik. Jawaban ini juga akan menunjukkan, meskipun lajang, kita tak tertekan.
“Belum ketemu yang seiman dan cocok nih. Seiman tapi tak cocok, untuk apa?”
Jawaban ini akan membuat si penanya menghargai kita. Karena ini berarti menikah dengan pasangan seiman adalah penting dan prinsip bagi kita.
“Nanti deh. Masih menikmati masa-masa lajang dulu. Lebih asyik seperti ini, mau ke mana-mana tak harus kompromi dengan suami. Kalau masih pacar kan, tak nuntut macam-macam.”
Bila si penanya adalah tipe orang yang kolot, tentu ia akan mengerutkan kening dan beranggapan jawaban kita tak pantas. Tapi, untuk orang yang lebih open mind, jawaban ini akan memperlihatkan bahwa kita adalah sosok mandiri yang bahagia dalam menikmati hidup.
“Masih dilihat-lihat yang cocok jadi suami masa depan. Jangan sampai salah pilih. Males banget kan, kalau menikah dengan tukang selingkuh.”
Menentukan pilihan tak pernah mudah. Selalu butuh waktu untuk akhirnya menemukan pilihan yang tepat. Jawaban ini akan membuat si penanya yakin bahwa kita memang sedang dalam proses menuju ke sana.
“Hmm, kapan ya? Kalau saya buru-buru menikah, nanti kamu patah hati.”
Jika pria atau wanita incaran menanyakan hal ini pada kita, ucapkan jawaban ini sebagai jokes. Ini juga bisa dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk memberi pernyataan terselubung. Bukan tak mungkin, jika sebelumnya ia tak menyadari kita jatuh cinta padanya, dengan jawaban ini bisa membuat si dia mulai memikirkan kita deh.
“Maunya sih besok, tapi belum ada yang nyangkut nih, mungkin kamu punya calon yang cocok?”
Tidak perlu malu bila Anda mempunyai calon. Jawaban ini mengisyaratkan bahwa Anda membuka diri. Siapa tahu yang bertanya itu mempunyai seseorang yang bisa dikenalkan pada Anda. Alhamdulillah kan?
“Mohon doanya ya, semoga semua lancar sampai waktunya nanti.”
Tersenyumlah dan berikan jawaban ini. Jawaban ini bisa dibilang jawaban paling manjur untuk membuat orang berhenti bertanya lebih lanjut.
Salah satu alasan kita menjadi panik ketika satu per satu sahabat menikah, adalah ketika harus menghadapi pertanyaan, “Kapan nih menyusul menikah?” Pertanyaan sepele, buat orang yang sudah punya pasangan, tapi pasti amat mengganggu emosi bagi mereka yang masih dalam kondisi glondangan. Tapi tak perlu stres, jawab saja dengan santai dan tepat seperti ini.
“Belum menemukan orang yang tepat nih, masih mencari orang beruntung yang akan mendapatkan saya.”
Ucapkan kalimat ini sambil tersenyum manis. Meski kita mengucapkannya dengan nada santai, ini memperlihatkan bahwa kita percaya diri. Kita menghargai diri sendiri dan akan memberikan yang terbaik. Jawaban ini juga akan menunjukkan, meskipun lajang, kita tak tertekan.
“Belum ketemu yang seiman dan cocok nih. Seiman tapi tak cocok, untuk apa?”
Jawaban ini akan membuat si penanya menghargai kita. Karena ini berarti menikah dengan pasangan seiman adalah penting dan prinsip bagi kita.
“Nanti deh. Masih menikmati masa-masa lajang dulu. Lebih asyik seperti ini, mau ke mana-mana tak harus kompromi dengan suami. Kalau masih pacar kan, tak nuntut macam-macam.”
Bila si penanya adalah tipe orang yang kolot, tentu ia akan mengerutkan kening dan beranggapan jawaban kita tak pantas. Tapi, untuk orang yang lebih open mind, jawaban ini akan memperlihatkan bahwa kita adalah sosok mandiri yang bahagia dalam menikmati hidup.
“Masih dilihat-lihat yang cocok jadi suami masa depan. Jangan sampai salah pilih. Males banget kan, kalau menikah dengan tukang selingkuh.”
Menentukan pilihan tak pernah mudah. Selalu butuh waktu untuk akhirnya menemukan pilihan yang tepat. Jawaban ini akan membuat si penanya yakin bahwa kita memang sedang dalam proses menuju ke sana.
“Hmm, kapan ya? Kalau saya buru-buru menikah, nanti kamu patah hati.”
Jika pria atau wanita incaran menanyakan hal ini pada kita, ucapkan jawaban ini sebagai jokes. Ini juga bisa dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk memberi pernyataan terselubung. Bukan tak mungkin, jika sebelumnya ia tak menyadari kita jatuh cinta padanya, dengan jawaban ini bisa membuat si dia mulai memikirkan kita deh.
“Maunya sih besok, tapi belum ada yang nyangkut nih, mungkin kamu punya calon yang cocok?”
Tidak perlu malu bila Anda mempunyai calon. Jawaban ini mengisyaratkan bahwa Anda membuka diri. Siapa tahu yang bertanya itu mempunyai seseorang yang bisa dikenalkan pada Anda. Alhamdulillah kan?
“Mohon doanya ya, semoga semua lancar sampai waktunya nanti.”
Tersenyumlah dan berikan jawaban ini. Jawaban ini bisa dibilang jawaban paling manjur untuk membuat orang berhenti bertanya lebih lanjut.
No comments:
Post a Comment