RASANYA, kini kita boleh sedikit merasa lega. Karena akhirnya pemerintah bertindak terhadap para bandit pulsa, yaitu yang suka merampok pulsa kita secara canggih. Dan Bank Indonesia sudah memblokir sebanyak 1.702 rekening, yang disinyalir merupakan
rekening untuk menampung hasil kejahatan pencurian pulsa itu, dengan nilai total sebesar Rp. 3,2 milyar.
Ngomong-ngomong, bagaimana sih cara para bandit itu merampok pulsa kita? Setidaknya ada 4 cara yang sudah diketahui, dan mungkin pernah kita terima dan tanggapi, yaitu:
1. SMS minta pulsa. Kita pasti pernah menerima SMS yang isinya meminta agar kita mentransfer uang ke rekening tertentu. Tapi sekarang, kabarnya cara ini sudah dikembangkan atau diubah menjadi SMS yang kira-kira berbunyi (karena variannya bisa banyak): "Hai, ini siapa ya?" atau SMS meminta nama dan alamat, seolah-olah dia mau mengirim undangan nikah atau semacamnya, yang membuat kita jadi tergerak untuk merespons dan mengirim SMS balik. Apabila kita lakukan hal itu, maka nomor kita akan otomatis masuk ke dalam register content yang artinya Rp. 2 ribu per SMS, dan setiap hari akan kena potong sejumlah itu.
2. SMS menawarkan e-ticket pesawat dengan harga murah. Yang ini, Anda bisa benar-benar kena rampok, dan bukan cuma pulsa. Karena kalau kita tergoda untuk merespons atau memesan, maka Bandit ini akan menanyakan nama, umur, tujuan, dan data detail lainnya yang umum diminta dalam pemesanan pembelian tiket. Bandit ini akan melakukan booking sesuai permintaan kita, dan dia akan minta kita mengecheck sendiri ke maskapai buat menyakinkan bahwa nama kita sudah terbooked di salah satu penerbangan. Setelah kita check dan memang benar sudah terbooked, Bandit ini akan minta kita membayar. Sesudah kita membayar, maka Bandit ini akan langsung mengcancel pesanan kita ke maskapai yang sudah kita book. Jadi, artinya kita tertipu. Uang amblas dan tiket tidak dapat.
3. SMS ini semacam SMS iklan penawaran HP atau barang elektronik murah. Modusnya sama dengan yang pertama. Kalau kita tertarik, lalu merespons, maka begitu kita balas SMS-nya otomatis nomor kita akan terregister content, dan akan kena potong Rp. 2 ribu per SMS, dan selanjutnya akan kena potong setiap hari sebesar Rp. 2 ribu.
4. Pura-pura salah sambung atau missed call. Bandit ini kemudian akan kirim SMS untuk meminta maaf bahwa dia sudah salah sambung ke nomor kita. Dan kalau kita meladeni, membalas SMS-nya dengan bilang, misalnya: nggak apa-apa, maka otomatis nomor kita akan terregister content, dan akan kena potong Rp. 2 ribu per SMS, dan selanjutnya akan kena potong setiap hari sebesar Rp. 2 ribu.
Jadi, waspadalah selalu kalau menerima telepon atau SMS yang tak jelas siapa pengirimnya atau yang bicara. Selalu ingatkan diri Anda bahwa 'orang ini mungkin penipu'. Tetaplah bersikap baik dan ramah, namun tetap waspada pada segala kemungkinan. Jangan membalas SMS dari orang yang tidak kita kenal.
Ngomong-ngomong, bagaimana sih cara para bandit itu merampok pulsa kita? Setidaknya ada 4 cara yang sudah diketahui, dan mungkin pernah kita terima dan tanggapi, yaitu:
1. SMS minta pulsa. Kita pasti pernah menerima SMS yang isinya meminta agar kita mentransfer uang ke rekening tertentu. Tapi sekarang, kabarnya cara ini sudah dikembangkan atau diubah menjadi SMS yang kira-kira berbunyi (karena variannya bisa banyak): "Hai, ini siapa ya?" atau SMS meminta nama dan alamat, seolah-olah dia mau mengirim undangan nikah atau semacamnya, yang membuat kita jadi tergerak untuk merespons dan mengirim SMS balik. Apabila kita lakukan hal itu, maka nomor kita akan otomatis masuk ke dalam register content yang artinya Rp. 2 ribu per SMS, dan setiap hari akan kena potong sejumlah itu.
2. SMS menawarkan e-ticket pesawat dengan harga murah. Yang ini, Anda bisa benar-benar kena rampok, dan bukan cuma pulsa. Karena kalau kita tergoda untuk merespons atau memesan, maka Bandit ini akan menanyakan nama, umur, tujuan, dan data detail lainnya yang umum diminta dalam pemesanan pembelian tiket. Bandit ini akan melakukan booking sesuai permintaan kita, dan dia akan minta kita mengecheck sendiri ke maskapai buat menyakinkan bahwa nama kita sudah terbooked di salah satu penerbangan. Setelah kita check dan memang benar sudah terbooked, Bandit ini akan minta kita membayar. Sesudah kita membayar, maka Bandit ini akan langsung mengcancel pesanan kita ke maskapai yang sudah kita book. Jadi, artinya kita tertipu. Uang amblas dan tiket tidak dapat.
3. SMS ini semacam SMS iklan penawaran HP atau barang elektronik murah. Modusnya sama dengan yang pertama. Kalau kita tertarik, lalu merespons, maka begitu kita balas SMS-nya otomatis nomor kita akan terregister content, dan akan kena potong Rp. 2 ribu per SMS, dan selanjutnya akan kena potong setiap hari sebesar Rp. 2 ribu.
4. Pura-pura salah sambung atau missed call. Bandit ini kemudian akan kirim SMS untuk meminta maaf bahwa dia sudah salah sambung ke nomor kita. Dan kalau kita meladeni, membalas SMS-nya dengan bilang, misalnya: nggak apa-apa, maka otomatis nomor kita akan terregister content, dan akan kena potong Rp. 2 ribu per SMS, dan selanjutnya akan kena potong setiap hari sebesar Rp. 2 ribu.
Jadi, waspadalah selalu kalau menerima telepon atau SMS yang tak jelas siapa pengirimnya atau yang bicara. Selalu ingatkan diri Anda bahwa 'orang ini mungkin penipu'. Tetaplah bersikap baik dan ramah, namun tetap waspada pada segala kemungkinan. Jangan membalas SMS dari orang yang tidak kita kenal.
No comments:
Post a Comment