BEBERAPA hari belakangan ini, telah beredar kabar mengenai adanya permen karet yang memiliki efek menaikkan libido perempuan apabila dikonsumsi. Hal itu sudah pasti menimbulkan keresahan di kalangan orangtua yang memiliki anak perempuan. Sebab, permen karet itu, kalau benar bisa menggugah gairah seks perempuan, berpotensi disalahgunakan oleh para lelaki yang tidak bertanggungjawab. Namun pertanyaannya, apa benar bisa begitu? Apa itu bukan cuma sugesti yang sengaja ditiupkan? Atau... itu cuma taktik pedagang supaya dagangannya laris dan lekas terkenal? Mungkin saja. Nah, untuk menenangkan hati, ada baiknya kita ikuti saja apa yang disampaikan oleh Ibu Menteri Kesehatan ini. Silakan....
Kementerian Kesehatan dan BPOM meminta masyarakat tidak percaya ada permen karet yang mampu meningkatkan gairah seks setelah mengonsumsinya.
"Kalau memang menemukan dan ada yang menjual laporkan ke BPOM maupun Pemda, supaya diberantas. Itu ilegal, itu menipu, dan membohongi," tutur Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, usai pencanangan Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan Ilegal (GN-WOMI), di Kantor BPOM, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Februari 2013.
Justru, kata dia, dampak buruknya lebih banyak. "Tidak mungkin makan permen itu nafsu seksnya makin gede. Itu omong kosong. Tidak mungkin seperti itu," tegas Menkes.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPOM, Lucky S. Slamet, menegaskan, hingga saat ini tidak ada produk untuk membangkitkan gairah seks atau aprosidiak.
"Yang ada obat erectal dysfunction (disfungsi ereksi), tapi buat orang sakit, bukan untuk yang sehat. Dosisnya yang tepat sesuai dengan petunjuk dokter," jelas Lucky.
Produk permen karet peningkat nafsu ini, hingga sekarang ini, masih bisa ditemukan di seputaran Jalan Hayam Wuruk dan Gajah Mada. Di Surabaya, permen karet yang diklaim bisa meningkatkan gairah seksual ini, kini marak dipasarkan melalui broadcast BlackBerry Messenger (BBM) di Surabaya.
Lucky menambahkan, sepanjang tahun 2011-2012 lalu, produk ilegal semacam permen ini dengan mudah bisa ditemukan, karena dengan operasi tangkap tangan dengan perjanjian ketemu langsung.
"Tapi sekarang, cenderung pemasarannya melalui online, pembayaran
melalui transfer, dan pengirimannya melalui ekspedisi. Jadi, perlu upaya
ekstra yang dilakukan secara berkesinambungan," katanya.Kementerian Kesehatan dan BPOM meminta masyarakat tidak percaya ada permen karet yang mampu meningkatkan gairah seks setelah mengonsumsinya.
"Kalau memang menemukan dan ada yang menjual laporkan ke BPOM maupun Pemda, supaya diberantas. Itu ilegal, itu menipu, dan membohongi," tutur Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, usai pencanangan Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan Ilegal (GN-WOMI), di Kantor BPOM, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Februari 2013.
Justru, kata dia, dampak buruknya lebih banyak. "Tidak mungkin makan permen itu nafsu seksnya makin gede. Itu omong kosong. Tidak mungkin seperti itu," tegas Menkes.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPOM, Lucky S. Slamet, menegaskan, hingga saat ini tidak ada produk untuk membangkitkan gairah seks atau aprosidiak.
"Yang ada obat erectal dysfunction (disfungsi ereksi), tapi buat orang sakit, bukan untuk yang sehat. Dosisnya yang tepat sesuai dengan petunjuk dokter," jelas Lucky.
Produk permen karet peningkat nafsu ini, hingga sekarang ini, masih bisa ditemukan di seputaran Jalan Hayam Wuruk dan Gajah Mada. Di Surabaya, permen karet yang diklaim bisa meningkatkan gairah seksual ini, kini marak dipasarkan melalui broadcast BlackBerry Messenger (BBM) di Surabaya.
Lucky menambahkan, sepanjang tahun 2011-2012 lalu, produk ilegal semacam permen ini dengan mudah bisa ditemukan, karena dengan operasi tangkap tangan dengan perjanjian ketemu langsung.
Bentuk permen karet pembangkit gairah seksual ini sama persis dengan permen karet yang beredar di pasaran. Bentuknya pipih dan panjang, dan dibungkus kertas timah. Tersedia pilihan rasa stroberi, mint, dan jeruk. Satu kotak berisi lima permen karet.
Penelusuran Harian Surya (Tribunnews.com Network), satu kotak permen peningkat gairah seksual ini dipatok dengan harga Rp. 75.000 isi lima. Namun, ada juga distributor yang menjual Rp. 125.000 hingga Rp. 150.000 per kotak.
No comments:
Post a Comment