INI BUKAN lelucon atau mengada-ada, tapi memang benar-benar terjadi di zaman ini, dan kejadiannya baru minggu kemarin. Sebuah negara hanya tinggal memiliki sekoper uang, yang nilainya cuma sekitar 2 juta rupiah. Mengapa bisa terjadi demikian? Nah, ini yang harus kita ketahui, agar menjadi pelajaran bagi kita semua. Setidaknya, hal semacam ini harus kita perjuangkan agar tidak terjadi di negeri kita. Silakan disimak beritanya....
Usai membayar
gaji para pegawai negeri sipil (PNS) pekan lalu, neraca keuangan
pemerintah Zimbabwe hanya menyisakan uang tunai sebesar US$ 217 atau Rp. 2.083.200 (kurs Rp. 9.600). Hal itu dikemukakan Menteri Keuangan
Zimbabwe, Tendai Biti.
"Pekan lalu, usai kami membayar gaji PNS, hanya tersisa uang US$ 217 dalam koper," kata Biti seperti dikutip laman AFP di Harare. Dia menegaskan, neraca keuangan perbankan di negara ini jauh lebih sehat dibandingkan pemerintah.Biti menegaskan, kondisi keuangan pemerintah saat ini dalam kondisi lumpuh. "Kami gagal mencapai target," ujar dia.
Seperti diketahui, perekonomian Zimbabwe terjun bebas setelah Presiden Robert Mugabe menghentikan operasional perusahaan perkebunan milik kaum kulit putih. Maka aksi radikal itu kontan menurunkan kepercayaan investor pada Zimbabwe, melumpuhkan produksi, memicu sanksi internasional, dan menakutkan para pelancong.
Setelah lebih dari satu dekade, kondisi perlahan-lahan berangsur normal. Sebelumnya, Zimbabwe menderita inflasi tinggi, hingga mencapai 231 juta persen, yang menyebabkan sejumlah proyek infrastruktur terhenti karena harga yang meningkat.
Namun keuangan publik hingga kini masih menghadapi masalah, dan pebisnis lokal masih harus bertarung akibat kurangnya pasokan listrik, permodalan, dan biaya gaji pegawai yang tinggi.
Pemerintah Zimbabwe sebetulnya sudah diperingatkan, bahwa negaranya tak memiliki uang cukup banyak untuk menggelar referendum dan pemilihan umum, yang rencananya digelar tahun ini.
Biti mengatakan, tak ada jalan lain bagi pemerintah Zimbabwe selain meminta bantuan donasi dari komunitas internasional. "Kami akan mendekati komunitas internasional," kata dia.
Diperkirakan, pemilu yang akan digelar Zimbabwe membutuhkan anggaran hingga mencapai US$ 104 juta. Anggaran pemerintah tahun ini mencapai US$ 3,8 miliar, dan ekonomi diproyeksikan tumbuh 5%.
No comments:
Post a Comment