Wednesday, February 6, 2013

Menu Wajib Saat Imlek dan Maknanya

Hidangan Imlek
PERAYAAN IMLEK, atau Tahun Baru Cina, memiliki banyak hidangan wajib yang sudah menjadi tradisi sejak ribuan tahun. Akan tetapi, hidangan itu tak hanya sekadar untuk disantap, melainkan memiliki makna yang mengandung keyakinan bagi masyarakat keturunan Tionghoa, karena sajian tersebut merupakan simbol dan harapan untuk tahun yang baru.
Nah, penasaran ingin mengetahui apa saja hidangan wajib itu serta makna-maknanya? Silakan disimak....


Jeruk
Jeruk
Mengapa menjelang Imlek banyak jeruk dijual di pasar dan supermarket? Karena buah jeruk adalah sajian wajib. Warna jingga jeruk diibaratkan sebagai warna emas, yaitu lambang kemakmuran. Jeruk dijadikan santapan dengan harapan di tahun baru mendatang menjadi lebih makmur. 
Masyarakat keturunan Tionghoa juga percaya, bahwa jeruk lebih baik disajikan dengan daunnya. Karena daun merupakan lambang dari umur panjang. Tapi awas, jangan sampai daun yang ada itu hanya berjumlah empat — karena maknanya adalah kematian.
Mie
Mie
Mie merupakan simbol kehidupan. Semakin panjang mie, maka umur pun akan semakin panjang. Maka tak mengherankan kalau masyarakat keturunan Tionghoa sangat berhati-hati saat menyajikan mie — karena semakin panjang mienya, semakin baik. Dan jika ada yang rusak, maka itu bisa menjadi lambang yang buruk, untuk umur juga kehidupan.
Nampan kebersamaan
Nampan Kebersamaan
Nampan dengan delapan sekat, dan berisi berbagai makanan kecil, pastinya tak asing lagi bagi masyarakat keturunan Tionghoa. Mengapa? Karena pada setiap Imlek, mereka biasa menyajikan nampan tersebut di meja tamu. Dan sesuai namanya, nampan tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan dengan sanak saudara dan tetangga. Tapi tak hanya itu, delapan juga merupakan lambang keberuntungan untuk tahun yang baru. 
Kue Keranjang Nian Gao
Isi dari nampan tersebut juga mengandung makna dan harapan masing-masing. Umumnya, nampan tersebut berisi Buah Leci, yang bermakna kebersamaan dalam keluarga; Kuaci (biasanya dari biji melon), memiliki makna kebahagiaan; Kacang menggambarkan hidup yang panjang dan bahagia; Manisan Melon yang menggambarkan kesehatan; Kelapa yang memiliki makna kebersamaan dan perdamaian; Manisan Teratai yang menggambarkan kesuburan (organ reproduksi).
Pomelo atau Jeruk Bali
Sementara itu, Kelengkeng bermakna harapan memiliki anak laki-laki yang banyak dan baik, dan Kumkuat yang memiliki makna kemakmuran. Karena setiap isinya mengandung doa dan harapan, maka Nampan Kebersamaan sering dijadikan buah tangan atau parsel.
Kue Keranjang Nian Gao
Jai
Menurut bahasa Cina bisa diartikan sebagai “Kue Tahun Baru”. Tapi kata “Gao” sendiri juga bermakna “tinggi”. Harapannya adalah, di tahun yang baru, ada kesempatan yang lebih tinggi yang bisa didapat.
Pomelo
Pomelo atau yang lebih kita kenal sebagai jeruk bali. Buah ini mengandung makna mempertahankan kemakmuran di dalam sebuah keluarga, serta status yang terhormat.
Pangsit
Jai
Jai adalah kumpulan sayuran (seperti salad). Jai juga dikenal sebagai menu Buddha. Diadaptasi dari ajaran Buddha, sayuran ini digunakan untuk membersihkan diri. Harapannya adalah, di tahun baru kita bisa memulainya dengan diri yang lebih suci.
Pangsit
Manisan Buah Kering
Masyarakat di Cina Utara biasa membuat dan memasak kulit pangsit bersama seluruh anggota keluarga. Hal ini sesuai dengan makna masakan pangsit, yaitu persatuan keluarga. Selain itu, masakan ini juga dipercaya dapat membawa kemakmuran serta keberuntungan.
Manisan buah kering
Selain disukai anak-anak, manisan buah ini juga mengandung makna yang baik. Sesuai dengan rasanya, masyarakat keturunan Tionghoa berharap agar di tahun yang baru, kehidupan mereka akan dipenuhi dengan kejadian yang manis.

No comments:

Post a Comment