Friday, March 28, 2014

Selfie, Oke, Asal Jangan Pornoaksi

BOLEH dikata, setiap orang yang memiliki ponsel atau HP, apa lagi smartphone, yang mempunyai kamera, pasti pernah memotret diri sendiri dengan perangkatnya itu, atau sekarang lazim disebut selfie. Hanya saja, kadar tensitasnya berbeda-beda. Ada yang cuma sekali sekali, ada yang rutin, dan pasti ada juga yang harus. Tentunya tergantung pada kadar rasa percaya diri (atau malah penasaran diri, karena sampai perlu memotret diri berkali-kali?), keperluannya, dan sempat tidaknya. Yang percaya dirinya tinggi, sudah pasti selfie di mana-mana. Tak peduli orang-orang di sekitarnya jadi muntah-muntah karenanya. Kalau berdasar keperluannya, ini yang umum dilakukan. “Mumpun lagi di Menara Eiffel nih, selfie aah...!” Cekrek! Tapi di atas segalanya, pastilah faktor sempat dan tidak itu sangat penting. Soalnya, kalau lagi panik mengejar-ngejar kereta 'kan tak mungkin selfielah.

Saturday, March 22, 2014

Supaya Ponsel Awet dan Tetap Prima

KITA pasti sering dengar orang bilang, "HP saya ini bandel. Tahan banting!" Dan kita lantas lupa bahwa HP atau ponsel atau telepon genggam atau smartphone, adalah benda teknologi yang sangat kompleks dan rentan rusak. Boleh jadi sekarang ada HP yang tahan air, tapi apa selamanya? Perlakuan kita bisa mengubah performanya. Jadi, semuanya tergantung pada cara kita merawat, dan kebiasaan kita dalam mempergunakannya. Perlakuan yang sembarangan sudah pasti akan menurunkan kemampuannya, dan bahkan merusaknya.

Wednesday, March 19, 2014

Bipolar, Musuh di Dalam Diri Kita

KALAU bersinggungan dengan masalah kejiwaan, pertanyaan yang paling relevan adalah: “Benarkah saya ini sehat wal afiat, lahir batin?” Secara fisik, tentu saja kita bisa yakin – walaupun belum tentu benar – bahwa kita sehat. Namun secara psikologis, kita harus yakin bahwa kita sehat, tapi kita juga harus yakin bahwa kita tak benar-benar sehat. Mengapa? Karena ada begitu banyak penyakit kejiwaan yang bisa bersemayam di dalam diri kita, tanpa kita menyadarinya, dan kalaupun menyadarinya belum tentu tahu penyakit apa sebenarnya yang sedang kita derita. Fobia misalnya. Ada begitu banyak jenis fobia di dunia ini, yang salah satunya mungkin menghinggapi kita. Jadi, Anda tinggal bertanya kepada diri sendiri, apa yang saya takuti? Salah satu dari sekian banyak penyakit gangguan jiwa, yang sudah dikenali, dan di Indonesia mulai diungkap oleh penderitanya dan juga ahli jiwa yang menangani, ialah Bipolar. Di Wikipedia, kita akan menemukan penjelasan ini: Bipolar disorder adalah jenis penyakit psikologi, ditandai dengan perubahan mood (alam perasaan) yang sangat ekstrim, yaitu berupa depresi dan mania. Pengambilan istilah bipolar disorder mengacu pada suasana hati penderitanya yang dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang ekstrim.

Monday, March 17, 2014

UI Gelar 8th National Foklore Festival

KITA seringkali abai dengan nilai-nilai yang langgeng, dan membanggakan nilai-nilai yang bersifat sementara. Khususnya generasi muda kita. Salah satu contohnya ialah warisan budaya. Kita lebih suka dengan tari Breakdance atau Shuffle atau bahkan Gangnam Style dibanding Kecak atau Tor Tor atau pun Poco Poco. Mengapa? Karena orientasi kebanyakan generasi muda kita sudah terbelenggu pada luar negeri minded. Semua yang berasal dari luar negeri dianggapnya bagus, hebat, bernilai tinggi. Padahal, orang luar negeri berusaha mencuri warisan budaya kita untuk bisa dijual di negerinya. Jelas akan sangat luar biasa kalau orang Amerika bisa menyelenggarakan pagelaran wayang kulit maupun golek, yang seluruh pelaksana acaranya adalah orang Amerika. Dalang, sinden, penabuh gamelan, dan seterusnya. Lalu kita menyaksikannya juga dengan penuh kekaguman. Kita bangga, wayang kita dimainkan oleh orang asing. Lha, kita yang punya ngapain? Akhirnya cuma jadi penonton? Ironis sekali....

Thursday, March 13, 2014

Komunitas Anak Betawi Pecinta Pantun, Palang Pintunya Budaya Betawi

KETIKA saya pertama kali berjumpa dengan komunitas ini di Jembatan Kota Intan, pada akhir tahun 2013, mereka masih menggunakan nama Komunitas Pantun Betawi. Namun karena sesuatu dan lain hal, wawancara dengan komunitas ini baru bisa terlaksana pada pertengahan Februari 2014, juga di Jembatan Kota Intan. Dan untungnya, wawancara itu baru terlaksana pada hari itu. Karena ketika komunitas ini akan dilegalkan, ternyata nama Komunitas Pantun Betawi sudah digunakan oleh komunitas lain. Maka kemudian dicarilah nama lain yang mempunyai ruh dan semangat yang sama dengan nama sebelumnya. Akhirnya, ditetapkanlah namanya, yaitu Komunitas Anak Betawi Pecinta Pantun.

Wednesday, March 12, 2014

Mantan Artis Campursari Kini Hidup Dipasung

Hidup dan nasib manusia itu seperti bulu yang diterbangkan angin, tidak tahu akan dibawa ke mana dan akhirnya akan jatuh di mana. Seperti itulah nasib yang dialami oleh mantan penyanyi campursari, Dwi Purwaningsih (32), yang terpaksa hidup dalam pasungan di sebuah kamar berukuran 2x3 meter sejak 12 tahun silam, karena mengalami gangguan kejiwaan akut. Dwi tak sendiri. Sang kakak, Eko Prasetyo (37), keduanya tinggal di Dusun Manjungsari, Desa Wakah, Kecamatan Ngrambe, Ngawi, Jawa Timur, juga ikut dipasung.

Monday, March 10, 2014

Jalan Panjang Sepatu Vans

ANDA penyuka sepatu casual? Apa Anda punya sepatu dengan merek Vans? Kalau, ya, ada baiknya Anda tahu akan riwayat dari sepatu tersebut. Supaya, setidaknya, Anda mengenal sepatu itu secara lebih. Jadi, bukan sekadar sebuah sepatu untuk melengkapi penampilan kaki Anda, yang harganya sekian, dan mereknya Vans. Tapi Anda bisa memegang sepatu itu, memandangnya, dan berkata kepadanya, “Ooh... begitu toh ceritamu....” Hmmm... rasanya tak perlu sampai begitu juga, deh. Biasa sajalah. Yang penting Anda sudah mengetahui riwayat sepatu itu.

Saturday, March 8, 2014

Pasukan Katak Risau Berangkat Perang Karena Kekurangan Kondom

Salah satu aksi heroik TNI dalam perang kemerdekaan ialah operasi merebut kembali Irian Barat dari Belanda yang didukung Sekutu, baik dalam bentuk Operasi Trikora maupun operasi penyusupan dan amfibi. Persiapan menghadapi perang besar dan terbuka untuk merebut kembali Irian Barat sudah mulai dijalankan oleh TNI, ketika akhirnya Belanda berhasil dipaksa oleh dunia internasional untuk duduk di meja perundingan. Dan bagaimana akhirnya? Simak runtutan kisahnya berikut ini.

Friday, March 7, 2014

Ribuan Surat Bung Karno ke Tokoh Dunia Dilacak

Jasmerah. Inilah salah satu upaya untuk mengikuti anjuran Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, yakni dengan mengumpulkan surat-surat Bung Karno yang jumlahnya ternyata ribuan dan tersebar ke seantero dunia, di tangan tokoh-tokoh dunia dan kolektor.
Pengurus Yayasan Bung Karno, Eddi Elison, mengatakan lembaganya saat ini sedang berburu surat-surat Bung Karno ke sejumlah pemimpin negara sahabat Indonesia. Salah satu hasilnya, ditemukan 1200 surat presiden pertama Indonesia ini ke Presiden Yugoslavia saat itu, Joseph Broz Tito. "Ternyata ada 1200 surat. Kami kaget saat Presiden Serbia mengatakan ingin menyerahkan seluruh koleksi itu," kata Eddi seusai peluncuran buku Bung Karno: Kolektor dan Patron Seni Rupa Indonesia di gedung Sekolah Pascasarjana UGM Pada Kamis, 6 Maret 2014.