Sunday, March 17, 2013

Obat Panjang Umur Telah Ditemukan?

Umur panjang, siapa yang tak mau? Tapi selalu saja ada orang yang memilih bunuh diri untuk mengakhiri riwayat hidupnya. Jadi, apa panjang umur masih menjadi hal yang sangat diingini? Buat mereka yang sedang bergelimang kebahagiaan hidup, panjang umur adalah karunia yang sangat didambakan. Namun sebaliknya, bagi mereka yang lagi didera penderitaan, maka panjang umur bisa jadi berarti pengekalan rasa sakit yang mesti ditanggungkan. 
Tapi karena panjang umur merupakan komoditas langka yang sangat mahal, maka segala cara untuk mendapatkannya pun diupayakan. Termasuk dengan menciptakan obat yang bisa memperpanjang umur. Dan itulah yang dilakukan Prof. David Sinclair, ilmuwan terkenal Australia yang mengklaim sudah berhasil membuat jenis obat baru yang bisa mencegah kanker dan penyakit Alzheimer. Selain itu, menurut Prof. Sinclair, obat ini bisa juga membantu manusia untuk hidup sehat sampai usia 150 tahun, namun ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Dalam kertas kerja yang dimuat di Jurnal Science 8 Maret lalu, Prof Sinclair menjelaskan bagaimana mekanisme obat yang bisa membantu tubuh melawan proses penuaan, demikian laporan situs news.com.au.
Menurut ahli genetik dari Universitas New South Wales tersebut, tiga obat itu sekarang sedang diujicobakan pada manusia, untuk mengobat penyakit seperti diabetes Type 2 dan penyakit radang usus.
Menurut Prof. Sinclair, yang paling memberikan harapan adalah bahwa obat-obat yang dikembangkan ini bisa mengobati dan mencegah penyakit dalam waktu bersamaan. "Riset saya dikritik karena terlihat sebagai hal yang tidak mungkin terjadi. Namun kertas kerja saya membuktikan itu bisa dilakukan." kata Prof. Sinclair dalam wawancara lewat telepon dari Harvard (AS), tempat dia sekarang bekerja.
Menurut laporan koresponden Kompas di Australia L. Sastra Wijaya, obat yang dikembangkan Prof. Sinclair akan mengaktifkan enzim SIRT1, yang biasanya akan berfungsi karena diet atau latihan fisik, namun juga bisa diperkuat lewat activator seperti, resveratrol yang terdapat dalam anggur merah.
Dia dan para ilmuwan lain sudah mengembangkan 400 activators sintetis. Setiap activators ini memiliki kadar 100 kali lebih kuat dari segelas anggur merah. Tiga activators terbaik ini sekarang diujicobakan pada manusia.
"Obat yang kami kembangkan memiliki kasiat yang sama seperti orang yang melakukan diet yang sehat dan banyak berolahraga, namun tidak memiliki dampak terhadap berat badan." kata Prof. Sinclair.
Diperkirakan obat ini akan bisa dipasarkan untuk mengobati diabetes dalam lima tahun mendatang. Setelah digunakan banyak orang, baru mereka bisa menilai manfaat lainnya dari obat-obatan tersebut. "Kita akan bisa melihat data dari 10 ribu orang, dan melihat apakah mereka lebih sehat dan hidup lebih lama dibandingkan yang lain." kata Prof. Sinclair.
Dalam uji terhadap binatang, tikus kegemukan yang diberi resveratrol sintetis bisa berlari dua kali lebih jauh dari tikus biasa, dan hidup 15 persen lebih lama. "Perkiraan saya adalah kita akan bisa menunda dimulainya seseorang terkena penyakit, sehingga mereka tidak akan menderita penyakit kronis di usia 50-60 tahunan," tambah Prof. Sinclair. Dengan itu, diperkirakan kita semua akan tetap sehat sampai usia di atas 100 tahun.

No comments:

Post a Comment