Sebagai negara yang kini statusnya sudah meningkat dari negara berkembang menjadi negara maju, maka Republik Indonesia memerlukan peralatan-peralatan kerja yang akan mendorong percepatan peningkatan kualitas dan kuantitas kerja. Oleh karena itu Menteri Percepatan Pembangunan (maksa betul), sengaja dikirim oleh Presiden untuk meninjau ke nagara-negara penghasil mesin industri, untuk menjajaki dan membeli mesin-mesin industri termutakhir dan tercanggih.
Di Korea Selatan, negara yang akhir-akhir ini dikenal amat pesat perkembangan teknologinya, Pak Menteri diajak berkunjung ke sebuah pabrik pembuatan peralatan industri pertanian terbaru. Menjelang tengah hari, ketika sedang melihat-lihat bagaimana orang-orang Korea itu bekerja, menghasilkan mesin-mesin tersebut, tiba-tiba Pak Menteri dikejutkan oleh bunyi sirene yang panjang – seperti sirene peringatan serangan udara. Dan tambah kaget lagi Si Pak Menteri, begitu terdengar suara peluit itu, semua pekerja serentak menghentikan pekerjaannya dan pergi meninggalkannya – keluar dari area pabrik dengan tergesa. Wah, ada apa ini? Pak Menteri kuatir. Jangan-jangan... mau ada serangan dari Korea Utara?
Tapi karena guidenya terlihat tenang-tenang saja, Pak Menteri tak mau malu dengan bertanya yang bukan-bukan, maka beliau diam saja. Pura-pura ikut tenang-tenang saja. Peninjauan terus dilakukan, hingga ke bagian-bagian pabrik yang katanya paling rahasia. Dan Pak Menteri kembali dikagetkan oleh bunyi sirene panjang. Dan tambah kaget lagi juga, karena tiba-tiba semua pekerja kembali datang dengan bergegas dan segera melanjutkan pekerjaannya. Wah, orang Korea ini memang benar-benar hebat! pikir Pak Menteri.
Usai peninjauan, Pak Menteri diajak ke ruang istirahat eksekutif. Di sana Pak menteri dan rombongan, seperti biasanyalah – orang Indonesia kalau ke mana-mana selalu dengan berombongan, diajak makan siang sambil berbincang mengenai hasil peninjauan tadi dan kemungkinan Pak Menteri akan membeli peralatan dari pabrik itu.
“Ya, kami akan membeli satu peralatan dari pabrik Anda ini,” putus Pak Menteri, “Karena kami sangat butuh peralatan ini untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja bangsa kami.”
Pihak pabrik tentu saja merasa sangat senang. “Ah, syukurlah. Kira-kira peralatan yang mana yang akan Anda beli, Pak Menteri? Mesin pengolah hasil pertanian? Atau....”
“Oh, bukan,” tukas Pak Menteri, cepat, “Yang saya mau beli adalah sirene itu. Ya, sirene itu.”
Pihak pabrik terbengong-bengong. “Sirene itu yang mau Anda beli? Kenapa?”
“Karena itu hasil pemikiran yang jenius!” ujar Pak Menteri. “Sebab, sirene kan tidak punya perasaan, tidak pakai tepo sliro, tidak bisa diajak korupsi, kolusi, apalagi nepotisme. Begitu, kan? Nah... tapi yang paling penting, sirene pasti tidak bisa dituduh melanggar HAM. Jadi, alat itulah yang paling dibutuhkan di negara kami!”
No comments:
Post a Comment