Seorang istri yang sakit parah, pikirannya menjadi galau ketika dokter mengatakan kepadanya bahwa dirinya sudah tidak ada harapan untuk sembuh. Tentu saja dia merasa amat terpukul, dan pikirannya lantas jadi terganggu oleh segala macam kekhawatiran. Dan hal itu selalu diungkapkannya kepada suaminya.
Istri: Pa, kalau aku mati, Papa pasti akan memberikan rumah ini kepada pacar Papa, kan?
Suami: Husss! Jangan ngomong begitu, ah! Nggak baik, tau. Papa bahkan sedikit pun tak terpikir buat mencari pengganti Mama. Mama kan tau, Papa sayang sekali sama Mama.
Istri: Terus... Honda Jazz yang sering Mama pakai itu, mau Papa kasihkan juga?
Suami: Aduuuh...! Udah deh, Ma, gak usah mengkhayal yang bukan-bukan, deh!
Tetapi Si Istri terus saja melanjutkan ocehannya.
Istri: Oh, iya... stick golf Mama yang merk Taylormade itu, gak boleh dikasihkan, lho.
Jengkel dan emosi, suami menyangkal dan malah jadi salah omong
Suami: Ya mana mungkinlah! Dia kan kidal! Eh! Waduuuhhh...! (menyeringai)
Istri: Pa, kalau aku mati, Papa pasti akan memberikan rumah ini kepada pacar Papa, kan?
Suami: Husss! Jangan ngomong begitu, ah! Nggak baik, tau. Papa bahkan sedikit pun tak terpikir buat mencari pengganti Mama. Mama kan tau, Papa sayang sekali sama Mama.
Istri: Terus... Honda Jazz yang sering Mama pakai itu, mau Papa kasihkan juga?
Suami: Aduuuh...! Udah deh, Ma, gak usah mengkhayal yang bukan-bukan, deh!
Tetapi Si Istri terus saja melanjutkan ocehannya.
Istri: Oh, iya... stick golf Mama yang merk Taylormade itu, gak boleh dikasihkan, lho.
Jengkel dan emosi, suami menyangkal dan malah jadi salah omong
Suami: Ya mana mungkinlah! Dia kan kidal! Eh! Waduuuhhh...! (menyeringai)
No comments:
Post a Comment