Anda kenal Nurdin Halid? Ini adalah salah satu kisah tentang dia, yang beredar di kalangan ‘pencinta’nya. Begini. Waktu pulang dari menghadiri suatu acara dengan Kesebelasan Persipura di Papua. Nurdin Halid satu pesawat dengan seorang pendaki gunung yang baru turun dari Puncak Cartenz, dan seorang perempuan setengah baya yang baru bercerai dari suaminya serta divonis mengidap kanker rahim oleh dokter.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba pilot keluar dari kabinnya. Dengan wajah pucat, ia bilang, “Pesawat akan jatuh. Kita harus menyelamatkan diri. Karena parasut cuma ada tiga, saya akan menggunakan satu, supaya saya bisa melaporkan di mana perkiraan jatuhnya pesawat ini nanti.” Ia mengambil parasut, mengenakannya dan melompat keluar.
Nurdin Halid sigap ambil keputusan. Dia meraih salah satu tas parasut, lalu bilang, “Maaf, saya masih ingin jadi Ketua PSSI lagi, karena PSSI masih membutuhkan saya. Jadi, saya ambil satu parasut ini.” Dipakainya parasut itu, dan loncat ke luar pesawat.
Perempuan setengah baya yang baru jadi janda dan hidupnya terancam oleh kanker rahim, dengan tenang dan pasrah bilang, “Adik pendaki gunung saja yang memakai sisa parasut itu. Soalnya, selain hidup saya sudah hancur berantakan, nyawa saya juga belum tentu bisa diselamatkan dari kanker rahim ini.”
Pendaki Gunung sambil tersenyum, memasangkan tas parasut ke punggung Perempuan Setengah Baya itu, sambil bilang, “Tenang, Bu. Tuhan kelihatannya masih ngasih kesempatan Ibu buat hidup cukup lama. Kita masih punya dua parasut, Bu. Soalnya Nurdin Halid tadi terjun pakai backpack saya...!”
No comments:
Post a Comment