Boleh percaya, boleh tidak. Tapi ini memang benar terjadi pada 4 abad silam. Pada bulan Februari 1657, di Tokyo diselenggarakan sebuah upacara kecil, yang tujuannya untuk menolak bala. Dalam upacara yang benar-benar kecil itu, seorang pendeta bermaksud akan membakar sebuah kimono, yang dianggap membawa sial karena telah memakan korban. Kimono itu telah dimiliki oleh tiga orang anak perempuan yang semuanya meninggal sebelum sempat mengenakannya.
Karena kecilnya upacara ini, pastilah tidak akan tercatat dalam sejarah kalau saja kemudian tidak membawa buntut yang menggemparkan. Saat kimono tersebut dibakar, kebetulan banget, angin pas bertiup kencang. Maka api pun segera menyebar dan... ikut melahap kuil tempat upacara itu dilangsungkan. Dan ternyata tidak hanya berhenti sampai di situ. Api kemudian makin berkobar, menggila dan membumi-hanguskan hampir tiga perempat bagian kota Tokyo! Gila, kan? Cuma gara-gara kimono....
Hasilnya, tercatat ada 300 kuil yang ikut terbakar, ditambah 500 bangunan besar, 9.000 toko, dan 61 jembatan (yang terbuat dari kayu pastinya). Tapi rupanya tak cuma itu tumbal yang diminta oleh kimono tersebut. Karena, akibat kebakaran besar itu, korban manusia yang jatuh mencapai sekitar 100.000 orang. Gila betul, deh. Bener-bener kimono pembawa sial...!
No comments:
Post a Comment