Seorang Boss tiba-tiba melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabriknya, untuk melihat kinerja pegawainya. Karena beliau mendengar kabar bahwa penurunan produktivitas pabriknya dikarenakan kinerja karyawan pabriknya yang makin hari makin memburuk. Tentu saja pemunculannya yang tanpa ‘kabar burung’ itu membuat karyawan pabriknya kalang-kabut, dan membuat mereka segera berpura-pura sibuk dan tekun. Kecuali satu orang.
Ya, satu orang yang tetap duduk-duduk santai sambil mendengarkan musik dari hpnya dengan earphone. Ia masih muda, sehat, dan kelihatan merasa nyaman banget bersandar santai di pintu masuk pabrik. Sementara di dalam pabrik, semua pegawai terlihat sibuk bekerja. Dengan wajah geram, Si Boss mendatangi pemuda itu dan menegurnya,
"Berapa gajimu sebulan?" tanyanya, langsung – wah, pasti langsung dipecat, nih...!
Dengan sedikit gugup, pemuda itu menatap Si Boss, dan menjawab, "Eemmm... dua juta, Pak. Emangnya kenapa, Pak?" lalu balik bertanya. Wah, kurang aja betul anak ini...! Mungkin dia karyawan baru. Jadi, belum kenal siapa super bossnya.
Si Boss lalu mengeluarkan dompetnya, mengeluarkan uang 100 ribuan dari sana, menghitungnya dengan cepat, lalu menyerahkannya kepada pemuda itu, sambil berkata, "Ini gajimu 3 bulan ke depan. Enam juta! Dan sekaligus pesangonmu! Sekarang, cepat enyah dari sini! Dan jangan pernah kembali lagi ke sini! Mengerti?"
Dengan gugup, dan setengah ketakutan, pemuda itu segera meninggalkan pabrik tanpa banyak cingcong. Si Boss memandangi kepergiannya dengan wajah geram, tapi juga terlihat merasa lega. Setelah pemuda itu cabut dengan mengendarai sepeda motornya, yang di tempat duduk belakangnya terdapat box bertuliskan Hate Late?, Si Boss lalu berkata kepada semua orang yang mendampinginya.
"Itulah nasib pekerja yang tidak bekerja dengan baik di pabrik saya. Saya berhentikan saat ini juga! Tidak ada tawar-menawar! Kalian semua mengerti?!”
Semua yang mendampingi Si Boss menjawab sambil manggut-manggut, “Mengerti, Pak, mengerti.”
“Bagus!” Si Boss, makin unjuk kewibawaan, “Oke, sekarang, coba beritahu saya, dari divisi mana karyawan yang barusan saya pecat itu? Supaya bisa saya peringatkan atasannya," tanyanya.
Suasana mendadak jadi hening dan tegang. Sampai akhirnya komandan satpam menjawab, dengan sedikit ketakutan, "Maaf, Pak... orang tadi itu... dia tidak bekerja di sini, Pak. Dia itu sebenarnya pengantar pizza yang lagi menunggu bayaran dari Bu Ika, Sekretaris Bapak...."
No comments:
Post a Comment