Rupanya yang namanya penyelenggaraan acara dengan cara ngawur bukan cuma kerjaannya orang kita aja, tapi juga orang-orang dari negeri yang katanya udah jauh lebih beradab, di Barat sana itu. Kejadiannya memang udah lama. Tapi, ya paling nggak bisa jadi contoh soal buat kitalah, supaya kalo suatu hari mau bikin acara pakai dipikir-pikir dulu – walaupun cuma bagi-bagi zakat kayak kejadian beberapa waktu yang lalu. Soalnya, biar sistem hukum kita masih amburadul, tapi minimal kita nggak jadi harus berurusan sama polisi, dan keluar duit buat bayar biaya rumah sakit dari peserta acara yang kenapa-napa itu.
Kejadiannya di Inggris, hari Jumat, tanggal 24 Januari 2003. Radio BRMB yang berpusat di Birmingham menantang pendengarnya untuk mengikuti lomba “Kursi-kursi Paling Dingin di Kota”, yaitu berupa ketahanan duduk di atas kursi dari balok-balok es kering (dry ice). Temperatur es balok itu minus 78 derajat celsius. Siapa yang paling lama bertahan, begitu bunyi tantangan yang ditawarkan, akan memperoleh hadiah berupa tiket nonton festival musik.
Akibat lomba ini, 3 kontestan sampai harus dirawat 10 minggu di rumah sakit karena kulitnya rusak. Di pengadilan, 4 kontestan menceritakan, mereka duduk di atas balok es selama 45 menit, sebelum satu di antara mereka menyerah. Beberapa menit kemudian, sisa peserta merasa sakit dan segera dilarikan ke rumah sakit. Seorang peserta tak menderita sakit parah karena dia mengaku menggunakan ganjalan ketika ikut lomba.
Akibat acara ngawur ini, Radio BRMB harus menerima hukuman pengadilan yang menjatuhkan denda sebesar 15.000 poundsterling. Kesembronoan yang harus dibayar mahal....
No comments:
Post a Comment