Catatan: Bagi Anda yang memahami bahasa Indonesia dalam gaya Indonesia Timur, silakan baca cerita yang di atas. Tapi kalau tak mengerti, silakan baca terjemahannya di bagian bawah.
Ada 3 anak kecil, dong crita soal sayur kangkung di dong pu kampung masing-masing.
Anak 1: Di sa pu kampung tuh, kangkung besar-besar skali, kalop masak beberapa batang saja, pasti makan sampe kenyang.
Anak 2: Ah, itu kurang. Di sa pu kampung, sayur kangkung tuh tikus bisa masuk di dalam.
Anak 1 dan 3 heran skali. Giliran anak ke 3, dia tra mau kalah.
Anak 3: Kalo di sa pu kampung, tikus tra bisa masuk dalam kangkung.
Anak 1 dan 2: Ah, itu tra hebat, pasti kangkungnya kecil-kecil too.
Anak 3: Sabar dulu, kam tau kenapa tikus tra bisa masuk?
Dong dua diam. Trus anak ke 3 lanjut:
Anak 3: Itu karena di sa pu kampung tuh, dalam kangkung ada kucing.
Terjemahan bebasnya:
Ada 3 anak kecil, mereka lagi menceritakan mengenai sayur kangkung di kampung mereka masing-masing.
Anak 1: Di kampungku, kangkung itu besar-besar sekali. Kalo masak sayur kangkung beberapa batang saja, kita pasti bakal kenyang memakannya.
Anak 2: (tak mau kalah) Ah, itu sih belum seberapa. Di kampungku, tikus tuh bisa masuk ke dalam batang kangkung saking besarnya.
Sudah pasti si Anak 1 dan 3 merasa kagum. Tapi Anak ke 3 juga tak mau kalah.
Anak 3: (kalem) Wah, kalo di kampungku, tikus nggak bisa tuh masuk ke dalam batang kangkung.
Anak 1 dan 2: (meremehkan) Yah... itu sih nggak hebat. Pasti karena kangkungnya kecil-kecil kan?
Anak 3: (tetap kalem) Eee... sabar dulu, kalian tau kenapa tikus nggak bisa masuk ke dalam batang kangkung itu?
Si Anak 1 dan 2 menggeleng. Maka si Anak 3 menjelaskan:
Anak 3: Soalnya, di kampungku, di dalam batang kangkung selalu ada kucing.
Ada 3 anak kecil, dong crita soal sayur kangkung di dong pu kampung masing-masing.
Anak 1: Di sa pu kampung tuh, kangkung besar-besar skali, kalop masak beberapa batang saja, pasti makan sampe kenyang.
Anak 2: Ah, itu kurang. Di sa pu kampung, sayur kangkung tuh tikus bisa masuk di dalam.
Anak 1 dan 3 heran skali. Giliran anak ke 3, dia tra mau kalah.
Anak 3: Kalo di sa pu kampung, tikus tra bisa masuk dalam kangkung.
Anak 1 dan 2: Ah, itu tra hebat, pasti kangkungnya kecil-kecil too.
Anak 3: Sabar dulu, kam tau kenapa tikus tra bisa masuk?
Dong dua diam. Trus anak ke 3 lanjut:
Anak 3: Itu karena di sa pu kampung tuh, dalam kangkung ada kucing.
Terjemahan bebasnya:
Ada 3 anak kecil, mereka lagi menceritakan mengenai sayur kangkung di kampung mereka masing-masing.
Anak 1: Di kampungku, kangkung itu besar-besar sekali. Kalo masak sayur kangkung beberapa batang saja, kita pasti bakal kenyang memakannya.
Anak 2: (tak mau kalah) Ah, itu sih belum seberapa. Di kampungku, tikus tuh bisa masuk ke dalam batang kangkung saking besarnya.
Sudah pasti si Anak 1 dan 3 merasa kagum. Tapi Anak ke 3 juga tak mau kalah.
Anak 3: (kalem) Wah, kalo di kampungku, tikus nggak bisa tuh masuk ke dalam batang kangkung.
Anak 1 dan 2: (meremehkan) Yah... itu sih nggak hebat. Pasti karena kangkungnya kecil-kecil kan?
Anak 3: (tetap kalem) Eee... sabar dulu, kalian tau kenapa tikus nggak bisa masuk ke dalam batang kangkung itu?
Si Anak 1 dan 2 menggeleng. Maka si Anak 3 menjelaskan:
Anak 3: Soalnya, di kampungku, di dalam batang kangkung selalu ada kucing.
No comments:
Post a Comment