Friday, October 7, 2011

Restoran Ala Tarzan

YANG namanya pedagang, kalau mau dagangannya laku, ya harus kreatif dan selalu inovatif. Hal itu juga berlaku buat pengusaha makanan olahan alias restoran. Nah, karena di zaman sekarang ini persaingan di bidang usaha restoran semakin sengit dan hampir tak mengenal kata ‘tak mungkin’, maka segala kemungkinan pun dicoba – termasuk bikin restoran ala Tarzan alias restoran di atas pohon. Jadi, pohon sekarang mendapat ancaman baru, bukan lagi akan ditebang, tapi diotak-atik supaya bisa dimanfaatkan sebagai tangkringan bangunan – yaitu bangunan restoran.

Tak jelas siapa yang memulai. Namun yang pasti, ide kreatif macam ini cepat sekali menular. Makanya di beberapa negara sudah terlihat ada restoran pohon semacam ini. Tapi di negeri kita tercinta, Indonesia, belum terdengar kabar tantang adanya. Siapa tahu, gara-gara tulisan ini terus ada yang berminat bikin. Asal, mudah-mudahan bikinnya tak sembarangan – seperti biasanya kelakuan ‘orang kita’, sehingga tidak terjadi ada restoran pohon yang tumbang di saat pengunjung lagi asyik bersantap di dalamnya.
Di Jepang, persisnya di Okinawa, ada sebuah restoran yang dibangun di atas pohon. Di atas  pohon asli, bukan pohon dari beton atau besi. Restoran ini nangkring di atas Pohon Gajamaru dengan ketinggian 20 kaki – sekitar 7 meter. Lokasinya yang tak jauh dari Bandara Okinawa, hanya beberapa kilometer saja, membuat banyak turis yang menyempatkan mampir ke restoran ini. Selain itu, restoran ini juga tak jauh dari pantai Okinawa yang indah, sehingga sambil makan pengunjung bisa sembari menikmati pemandangan pantai pula.
Kalau mau makan di restoran ini, pengunjung harus naik melalui tangga spiral. Lumayan tinggi juga, 7 meter. Nah, kalau sudah sampai di atas, pengunjung bisa memesan berbagai makanan dari lingkungan Asia, seperti Jepang, Korea, China, India, dan Asia Tenggara.
Di New Zealand, atau Selandia Baru kita biasa menyebutnya, juga ada restoran di atas pohon. Namanya New Zealand’s Tree House Restaurant. Cuma sayangnya, restoran ini hanya dibuka pada bulan Januari. Dan dibukanya pun apabila telah ada banyak reservasi ke situ. Jadi, tidak dibuka untuk menunggu pembeli datang – melainkan dibuka untuk mereka yang telah memesan tempat.
Anda ingin mencicipi makan ala Tarzan? Silakan saja di pilih, mau ke Jepang atau Selandia Baru. Yang jelas, dua-duanya jauh dari Indonesia....







No comments:

Post a Comment