Monday, January 16, 2012

Osteoporosis Kini Juga Ancam Perempuan Muda

OSTEOPOROSIS. Anda tentu sudah akrab dengan istilah ini. Ya, karena Osteoporosis atau keropos tulang adalah salah satu penyakit yang digolongkan sebagai silent disease, dan mulai banyak memakan korban di sekitar kita. Kalau yang jadi korban adalah mereka yang sudah berusia lanjut, tentu kita mafhum. Tapi nyatanya, kini banyak juga mereka yang masih berusia relatif muda sudah 'ambruk' digerogoti osteoporosis. Apa sebenarnya yang telah terjadi pada kita dewasa ini? Mari kita cari jawabnya dalam ulasan berikut ini....

Osteoporosis adalah silent disease. Itu berarti si penderita tidak akan merasakan nyeri atau rasa sakit apa pun, sampai akhirnya tidak bisa bangun dan tidak bisa melanjutkan aktivitas sehari-harinya, hingga pada akhirnya terjadi cedera tulang, baik yang disebabkan trauma ringan dan bahkan bisa juga terjadi tanpa trauma.
Selama ini, penyakit pengeroposan tulang ini identik dengan orang tua. Padahal, osteoporosis juga bisa menyerang siapa pun di usia muda, sebagai akibat dari minimnya asupan nutrisi dan aktivitas fisik yang dilakukan. 
Dr. Jashan Vishwanath, seorang ahli bedah ortopedi di Mumbai, India, mengatakan, osteoporosis akan terjadi jika massa tulang menurun. “Kasus osteoporosis ini biasanya dimulai setelah menopause. Namun, sekarang banyak ditemukan pada wanita yang lebih muda,” katanya, seperti dilansir jaslokhospital.net.

Osteoporosis Berdasarkan Penyebabnya
Untuk memahami osteoporosis lebih jauh, mari kita lihat penyakit ini berdasarkan penyebabnya. Berdasarkan penyebabnya, osteoporosis dibagi menjadi 2, yaitu: 

Osteoporosis Primer
Yaitu osteoporosis yang tidak diketahui jelas penyebabnya. Osteoporosis Primer dibagi menjadi osteoporosis pasca menopause, yaitu kondisi di mana hormon estrogen menurun. Dan osteoporosis senilis, yang terjadi pada penderita usia lanjut (sekitar 65 tahun). 

Osteoporosis Sekunder
Yakni osteoporosis yang terjadi sebagai dampak, atau pengaruh, dari penyakit lain yang diderita. Misalnya, akibat kelainan kelenjar tiroid dan adrenal. 

Cegah Sebelum Terlambat!
Banyak orang yang baru mengetahui diri mereka menderita osteoporosis setelah mengalami patah tulang, atau cedera tulang lainnya. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan efektif, untuk mengurangi dampak fatal akibat osteoporosis. Beberapa di antaranya adalah: 

Cukupi Kebutuhan Kalsium dan Vitamin D Setiap Hari
Jumlah asupan kalsium yang dianjurkan adalah 1000 – 1200 mg, sedangkan asupan vitamin D adalah 600 – 800 IU. Bisa didapat dengan mengonsumsi makanan kaya kalsium, misalnya, susu, sayuran berwarna hijau, ikan teri, ataupun kedelai dan olahannya. Sedangkan untuk sumber vitamin D, bisa diperoleh dari minyak ikan, sereal, jamur, serta cukup memperoleh paparan sinar matahari. 

Latihan Fisik (Olah raga)
Selain mengonsumsi makanan bernutrisi, disarankan pula untuk melakukan latihan fisik secara teratur, dalam rangka mencegah dan merawat osteoporosis. Latihan fisik pada penderita osteoporosis dilakukan lebih spesifik, yang berprinsip pada latihan beban dan stretching, seperti jalan kaki, jogging, renang, dan bersepeda, namun perlu diperhatikan pula, bahwa intensitas dan beban latihan harus disesuaikan dengan usia dan riwayat kesehatan penderita. 

Menjaga Asupan Makanan
Hindari makanan atau pun kebiasaan yang bisa memicu terjadinya osteoporosis. Beberapa diantaranya adalah: merokok, mengonsumsi kopi berlebihan, mengonsumsi minuman bersoda, dan minuman beralkohol. 

Medical Check Up
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dalam upaya deteksi dini terhadap potensi terjangkitnya penyakit apa pun. Dianjurkan pula untuk melakukan pemeriksaan tulang minimal setiap 6 bulan. 
Mencegah osteoporosis sebaiknya dilakukan sejak dini. Kesadaran menjalankan gaya hidup sehat adalah kunci penting di balik pencegahan osteoporosis. Oleh karena itu, mulailah lakukan langkah-langkah di atas, agar terhindar dari osteoporosis, terutama di usia muda. 

No comments:

Post a Comment