Sunday, August 28, 2011

Albert Einstein Seorang Muslim?

Ada kabar mengejutkan yang layak kita ketahui dan kita cermati kebenarannya. Ini jelas merupakan berita mengejutkan bagi orang-orang anti-muslim, namun harusnya bukan hal aneh buat orang muslim – mengingat bahwa tokoh-tokoh intelektual penting seperti penemu aljabar dan astronomi juga orang muslim. Jadi, terlepas ada yang berusaha menyembunyikan fakta atau berbohong dalam kaitan kabar ini, kita terima saja berita ini sebagai tambahan pengetahuan – yang menggembirakan atau menyakitkan hati kita. Dunia selalu demikian, bukan? Oke, mari kita simak kabar beritanya, yang dirangkum oleh Agus Mulyadi pada blog Sekedar Tahu miliknya. Silakan....

Faktanya, selama ini banyak orang yang tak mengetahui benar, apa sebetulnya agama yang dianut oleh Albert Einstein – si penemu teori relativitas itu, sehingga jangan heran jika kemudian muncul anggapan bahwa Einstein adalah seorang atheis. Mengapa? Karena ada golongan-golongan yang tak suka dia menjadi bagian dari golongan yang lain. jadi, dijadikan saja dia sebagai golongan yang tidak mengikut pada semuanya. Ya atheis itu. 
Namun, konon, kebenaran akhirnya terkuak. Dikabarkan – baru-baru ini, ternyata Albert Einstein itu sebenarnya beragama Islam. Ya, Einstein adalah seorang Muslim. Apa benar?
Kantor berita Iran IRIB, belum lama ini melansir sebuah berita yang menyatakan bahwa ilmuwan Albert Einstein adalah seorang penganut Syiah. Irib mengutip sebuah surat rahasia Albert Einstein, ilmuwan Jerman penemu teori relativitas itu, yang menunjukkan bahwa dirinya adalah penganut madzhab Islam tersebut.
Dalam situs Mouood.org di laporkan bahwa Einstein pada tahun 1954, dalam suratnya kepada Ayatollah Al-Udzma Sayid Hossein Boroujerdi, marji besar Syiah kala itu, menyatakan, "Setelah 40 kali menjalin kontak surat-menyurat dengan Anda (Ayatollah Boroujerdi), kini saya menerima agama Islam dan mazhab Syiah 12 Imam."
Dalam suratnya itu, Einstein juga menjelaskan bahwa Islam lebih utama ketimbang seluruh agama-agama lain, dan menyebutnya sebagai agama yang paling sempurna dan rasional. Ditegaskannya, "Jika seluruh dunia berusaha membuat saya kecewa terhadap keyakinan suci ini, niscaya mereka tidak akan mampu melakukannya walau hanya dengan membersitkan setitik keraguan kepada saya."
Dalam makalah terakhirnya bertajuk Die Erklarung (Deklarasi), yang ditulis pada tahun 1954 di Amerika Serikat, dalam bahasa Jerman, Einstein menelaah teori relativitas lewat ayat-ayat Al-Quran, dan ucapan Imam Ali bin Abi Thalib ra. dalam kitab Nahjul Balaghah.
Einstein, dalam makalahnya itu, menyebut penjelasan Imam Ali ra. tentang perjalanan mi’raj jasmani Rasulullah SAW. ke langit dan alam malakut yang hanya dilakukan dalam beberapa detik sebagai penjelasan Imam Ali ra. yang paling bernilai.
Salah satu hadits yang menjadi sandarannya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Allamah Majlisi, tentang mi’raj jasmani Rasulullah SAW. Disebutkan, “Ketika terangkat dari tanah, pakaian atau kaki Nabi menyentuh sebuah bejana berisi air, yang menyebabkan air tumpah. Setelah Nabi kembali dari mikraj jasmani, sesudah melalui berbagai zaman, beliau melihat air masih dalam keadaan tumpah di atas tanah.” 
Einstein melihat hadits ini sebagai khasanah keilmuan yang mahal harganya. Karena hadits itu menjelaskan kemampuan keilmuan para Imam Syiah dalam relativitas waktu. Menurut Einstein, formula matematika kebangkitan jasmani berbanding terbalik dengan formula terkenal “relativitas materi dan energi”.
E = M.C² >> M = E : C²
Artinya, sekalipun badan kita berubah menjadi energi, ia dapat kembali berujud semula, hidup kembali.
Dalam suratnya kepada Ayatullah al-Uzma Boroujerdi, sebagai penghormatan ia selalu menggunakan kata panggilan “Boroujerdi Senior”, dan untuk menggembirakan ruh Prof. Hesabi (fisikawan dan murid satu-satunya Einstein asal Iran), ia menggunakan kata “Hesabi yang mulia”. Naskah asli risalah ini masih tersimpan dalam safety box rahasia di London (di bagian tempat penyimpanan Prof. Ibrahim Mahdavi), dengan alasan keamanan.
Risalah ini dibeli oleh Prof. Ibrahim Mahdavi (yang tinggal di London), dengan bantuan salah satu anggota perusahaan pembuat mobil Benz, seharga 3 juta dolar, dari seorang penjual barang antik Yahudi. Tulisan tangan Einstein di semua halaman buku kecil itu telah dicek lewat komputer, dan dibuktikan oleh para pakar manuskrip. 

No comments:

Post a Comment