Friday, July 29, 2011

Getuk Magelang Memang Oye!

Indonesia memang sangat kaya akan keragaman. Bukan hanya suku, budaya, adat istiadat, bahasa, dan segala pernak-perniknya. Tapi juga kaya dengan berbagai kuliner yang lezat. Itu sebabnya nasi goreng dan rendang dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia. Dan ngomong-ngomong soal kuliner, mungkin belum banyak yang tahu kalau getuk - penganan terbuat dari singkong - yang paling enak di Indonesia adalah getuk Magelang. Tidak percaya, silakan simak tulisan Mas Agus Mulyadi, yang dilansir pada blog Sekedar Tahu, berikut ini. Monggo, lho....
Kalau bicara tentang Magelang, apa yang terlintas di benak Anda mengenai kuliner yang khas dari kota ini? Orang yang pernah lewat atau singgah, atau bahkan berasal dari kota ini, akan mengatakan bahwa kuliner khas dari Kota Magelang adalah getuk. Getuk? Ya, benar, geee-tuk. Kota ini memang terkenal dengan getuknya, sampai-sampai Magelang dijuluki sebagai kota getuk. Namun itu bukan tanpa sebab. Soalnya Magelang memang memiliki kebun singkong yang luas. Dan tau sendiri kan, singkong adalah bahan baku getuk. Jadi, cocoklah kalau Magelang dijadikan sebagai sentra pembuatan getuk.

Getuk yang dibuat di Magelang memang terasa lain dibandingkan dengan getuk dari tempat lain. Baik rasanya maupun teksturnya. Karena tekstur getuk Magelang itu lembut, halus dan rasanya enak lagi. Saat ini ada banyak sekali getuk Magelang yang dipasarkan dalam kemasan-kemasan. Salah satu merek yang terkenal adalah Getuk Trio. Tapi sebenarnya masih banyak merek yang lain, antara lain: Eco, Marem, Nyak Week, dan lain-lain.
Itu semua merek getuk yang dibuat oleh pabrik getuk. Dan, boleh percaya boleh tidak,  semua getuk dengan merek itu sebenarnya adalah getuk ‘yang ikut-ikutan’. Soalnya, sebenarnya, di Magelang ada getuk asli yang dibuat oleh anak keturunan pembuat getuk asli Magelang. Sayangnya tidak banyak orang yang tahu mengenai ini.
Dulu, getuk Magelang yang paling enak itu adalah getuk yang dibuat oleh Mbah Ali Gondok. Itu pada sekitaran tahun 1940-an. Percaya, deh, getuk buatan Mbah Ali itu memang sangat enak. Bahkan, keenakan dan kenikmatan getuk ini tersiar sampai ke mana-mana. Sampai ke luar kota Magelang! Akibatnya, Mbah Ali yang berasal dari desa Karet, Magelang, itu pun menjadi ikut terkenal.
Setelah Mbah Ali Gondok meninggal dunia, usahanya itu lantas diteruskan oleh anak-anaknya. Dan kemudian, dilanjutkan pula oleh cucu-cucunya. Lalu oleh cicit-cicitnya. Jadi, sekarang sudah sampai generasi ke-3. Saat ini, anak keturunan Mbah Ali Gondok berjualan getuknya di sekitar Pasar Gede Magelang. Ada sekitar 8 orang yang berjualan getuk di sana. Enam orang adalah keturuan Mbah Ali Gondok, dan dua orang yang lain bukan. Tapi ini bukan tebak-tebakan. Ini informasi yang harus Anda ketahui supaya tidak keliru membeli.
Dan sekilas info lainnya, believe it or not, alias percaya gak sih, di Jogja, tepatnya di depan mirota kampus Yogyakarta, ada penjual getuk yang memasang nama Mbok Gondok. Apakah dia benar-benar keturunannya Mbah Gondok? Tak jelas. Tapi... kalau si Mbok yang jualan memang punya penyakit gondok, atau namanya memang gondok, bagaimana? Jadi, ya sudahlah. Namanya juga orang cari nafkah....
Salah satu penjual getuk keturunan Mbah Ali Gondok adalah Mbak Tina, Agustinah nama lengkapnya, yang berjualan di dekat gerbang pintu masuk pasar. Mbak Tina ini adalah cicit dari Mbah Ali Gondok.  Ada apa dengan Mbak Tina ini? Yang pasti, getuk buatan Mbak Tina ini agak berbeda dengan getuk buatan saudara-saudaranya yang lain. Dari sisi warna memang getuk buatan Mbak Tina semenarik yang lain, begitu juga rasanya. Yang istimewa adalah, Mbak Tina tidak menggunakan bahan-bahan pengawet atau bahan-bahan pemoles untuk mempercantik tampilan getuknya. Putihnya tidak putih sekali, agak sedikit mangkak, tetapi natural. Begitu juga dengan warna-warna yang lain. Juga tidak menggunakan pengawet, jadi tidak tahan lama. Paling banter cuma sehari. Jadi, beli langsung makan.
Apa sih keistimewaan getuk buatan keturunan Mbah Ali ini sebenarnya? Sebetulnya sih tidak banyak macam getuk yang dibuat. Getuk biasa yang berasa coklat, hijau (pandan) dan pink. Lalu getuk tiga warna. Ada juga getuk yang dibuat bulat dengan kombinasi putih dan coklat. Ada juga getuk yang dibuat bulat-bulat hanya dengan campuran getuk asli dan gula jawa. Getuk ini dibuat agak kasar tidak sehalus getuk yang lain dan rasanya natural. Mungkin getuk ini asli kreasi Mbah Ali Gondok.
Walaupun hanya dijual dengan sistem kaki lima, tapi (boleh dicoba) getuk buatan Mbak Tina adalah getuk terenak di Magelang. Jika Anda berminat dengan getuk buatan Mbak Tina ini, monggo, silakan langsung saja ke Pasar Rejowinangun, Magelang, dan tanya pada para pedagang di sekitar situ, yakin, hampir semua penjual di sana mengetahui di mana tempat berjualannya Mbak Tina yang wuenak dan legit itu – getuknya.

1 comment: