Wednesday, July 13, 2011

Ya dekat-dekat situlah....

Suatu hari, PBB menyelenggarakan pertemuan para ilmuwan untuk membahas masalah-masalah global yang sudah semakin mendesak penyelesaiannya, seperti masalah pemanasan global, ancaman kekurangan pangan, dan sebagainya. Pada waktu istirahat makan siang, tiga orang ilmuwan top dari tiga negara bertemu di satu meja, yaitu ilmuwan dari Amerika, Rusia, dan Indonesia.

Sambil bersantap, mereka berbincang – saling memamerkan keunggulan pencapaian teknologi negara masing-masing. Seperti biasanya, ilmuwan Amerika yang paling dulu pamer.
Ilmuwan Amerika: Kalian tahu? Sebenarnya teknologi negara kami telah memungkinkan kami untuk mengirim wahana luar angkasa hingga mencapai permukaan matahari, sehingga kami bisa memperlajari lebih jauh mengenai matahari.
Ilmuwan Rusia membantahnya. Karena itu memang tidak masuk akal. Sementara seperti biasa, ilmuwan Indonesia hanya menjadi pendengar yang baik.
Ilmuwan Rusia: Itu tidak mungkin! Sampai detik ini, teknologi dunia belum berhasil menemukan materi yang sangat tahan panas, sehingga tak terbakar atau meleleh ketika mendekati matahari.
Ilmuwan Amerika: Ya...memang tidak persis di situ. Tapi...ya dekat-dekat situlah...!
Gantian ilmuwan Rusia yang pamer.
Ilmuwan Rusia: Kalian juga harus tahu, bahwa akhir-akhir ini, kami telah berhasil mengebor bumi sampai ke intinya. Sehingga kami telah bisa mempelajari cikal-bakal dan struktur lapisan bumi yang selengkapnya.
Ilmuwan Amerika ganti membantah, karena itu memang juga tak masuk akal. Sedang ilmuwan Indonesia tetap menjadi pendengar yang baik saja, sambil makan dengan rajin.
Ilmuwan Amerika: Mana mungkin! Anda sendiri tadi bilang, bahwa teknologi dunia belum berhasil menemukam materi yang sangat tahan panas, sehingga memungkinkan kita menggunakan peralatan pengeboran yang bisa mencapai inti bumi yang sangat panas itu.
Ilmuwan Rusia: Ya...memang tidak persis di situ. Tapi...ya dekat-dekat situlah...!
Ilmuwan Indonesia masih terus asyik makan. Maklum, hindangannya memang enak, dan gratis. Ilmuwan Amerika dan Rusia memperhatikannya dengan keheranan, lantas Ilmuwan Amerika bertanya.
Ilmuwan Amerika: Teknologi apa yang telah dicapai oleh negara Anda, Bung? Teknologi korupsi?
Ilmuwan Indonesia: Ooh, kalo yang itu sih, keahlian genetik kami. Jadi, tak perlu teknologi lagi. Tapi baru-baru ini, kami telah menemuka sebuah teknologi sederhana yang akan sangat berguna.
Ilmuwan Amerika dan Rusia menganggap rendah.
Ilmuwan Rusia: Teknologi apa? Paling-paling...cara ngutang ke IMF atau Bank Dunia.
Ilmuwan Indonesia: Ooh, kalo yang itu, kami sudah diajarkan sejak taman kanak-kanak. Jadi, tak perlu teknologi segala. Kami sudah sangat ahli. Tapi penemuan kami yang ini sangat luar biasa, yaitu, kami telah menemukan cara untuk bisa melahirkan anak melalui dubur.
Ilmuwan Amerika dan Rusia seketika membantahnya.
Ilmuwan Rusia: Ah, mana mungkin! Itu mustahil!
Ilmuwan Amerika: Iya, itu tak mungkin! Karena saluran kandungan dengan saluran ke dubur berbeda!
Ilmuwan Indonesia: (kalem, sambil terus makan) Ya... memang tidak persis di situ. Tapi...dekat-dekat situlah....

No comments:

Post a Comment