Monday, June 6, 2011

Cinta Burung

Ini kisah perpisahan sepasang burung yang sangat mengharukan. Peristiwanya, katanya, terjadi di sebuah wilayah di Republik Ukraina. Seorang reporter Perancis yang menyaksikan peristiwa itu, segera mengabadikannya dengan kameranya. Maka, terciptalah sebuah kisah duka dalam rangkaian foto yang apik dan dramatis, yang kemudian dijualnya ke perusahaan surat kabar terbesar. Silakan disimak....

   Seekor burung yang cantik mengepakkan sayapnya, melayang-layang mengarungi embusan angin dengan elok di atas jalan raya. Namun ia tak menyadari kalau terbangnya terlalu rendah. Dan karena lengah, ia tak menyadari datangnya sebuah mobil yang sedang melaju kencang ke arahnya. Maka ia tersambar oleh mobil itu. Plash! Tak ayal, burung yang malang itu terpental dan jatuh terhempas ke aspal. Kondisinya amat parah.

   Seekor burung lainnya, yang rupanya pasangannya, datang kepadanya. Memeriksanya dan mengajaknya terbang. Namun pasangannya sudah tak mampu lagi untuk terbang. Pasangannya yang lagi meregang nyawa itu menciap-ciap. Barangkali mengatakan, "Pergilah, aku tak bisa terbang lagi. Aku merasa sangat sakit. Pergilah. Maafkan aku, karena tak bisa lagi mendampingimu menjelajah angkasa dan menyanyikan kicauan pagi. Pergilah... tinggalkan aku... selamat tinggal...."

   Si pasangan yang tak mengerti apa yang sedang dialami pasangannya, segera pergi. Karena mereka saat itu sedang mencari makan, maka ia pergi mencarikan makan buat pasangannya yang  tak bisa terbang lagi itu. Namun ketika ia kembali lagi dengan membawa makanan buat pasangannya, ternyata pasangannya telah terkulai tak bernyawa. Dengan tak percaya, ia berusaha membangunkan pasangannya seraya menciap-ciap, memanggil-manggil pasangannya itu. Akan tetapi, pasangannya telah tak bergeming lagi.

Foto-foto: Istimewa
   Dengan sedih, ia berdiri di dekat pasangannya yang telah mati itu dan menciap-ciap, menangis, memanggil-manggil dengan sisa harapan. Tapi pasangannya telah tak bisa mendengarnya lagi. Akhirnya, dengan kesedihan yang dalam – dan tak berdaya, ia hanya berdiri saja di sisi jenasah pasangannya.  Tak tahu harus bagaimana....

No comments:

Post a Comment