Thursday, June 2, 2011

Sex Saat Hamil

Jangan biarkan ranjang rumah tangga menjadi dingin
hanya karena kehamilan istri.
Seorang suami yang amat mencintai istrinya dan sangat menginginkan keturunan, bisa jadi akan merelakan dirinya harus berpuasa berbulan-bulan demi kesehatan kandungan istrinya. Akan tetapi, apakah itu merupakan langkah yang bijaksana? Kalau atas anjuran dokter, bolehlah. Namun kalau hanya karena memperturutkan rasa khawatir, hal itu jelas tidak adil – baik buat si suami sendiri maupun bagi sang istri.

Jadi, bagaimana harusnya? Apakah melakukan hubungan badan pada saat istri sedang hamil tidak berbahaya buat kandungannya? Dan apakah tidak menyakitinya? Kalau ingin yakin, sebaiknya bertanya kepada dokter kandungan atau bidan.
Kehangatan suami akan membuat istri
merasa nyaman dengan kehamilannya.

Tapi yang sebenarnya, berbahayakah melakukan hubungan seks dengan istri yang sedang hamil? Beberapa ahli mengatakan tidak, kecuali pada kasus-kasus tertentu. Bahkan Seksolog dr. Made Tantra Wirakesuma menganjurkannya. Karena hal itu berpengaruh pada proses kelahiran. Lebih memperlancar. Dengan syarat, kondisi istri benar-benar sehat.

“Hubungan intim di saat hamil akan memperlancar proses kelahiran. Karena orgasme yang diperoleh pada aktivitas itu akan melatih otot-otot rahim dalam berkontraksi,” jelas dr. Made lebih lanjut. “Namun kalau istri misalnya mengidap penyakit jantung, sebaiknya jangan melakukan hubungan intim. Sebab akan membahayakan jiwa istri dan anak yang dikandungnya. Selain itu, sebaiknya juga jangan melakukan hubungan badan pada tiga bulan pertama masa kehamilan. Karena saat itu merupakan masa yang rawan, di mana janin mulai terbentuk. Dikuatirkan, sedikit benturan saja bisa membuat janin gugur. Dan seandainya memang harus melakukan hubungan seks, sebaiknya dilakukan dengan sangat berhati-hati,” anjurnya kemudian.


Sex dapat membuat istri merasa lebih bahagia saat hamil.
Posisi aman yang dianjurkan
Yang terpenting dalam berhubungan badan di saat istri hamil ialah bahwa istri harus merasa nyaman dan juga aman.
Posisi female superior (istri di atas) adalah posisi yang terbaik.
Posisi dari samping dan doggy style (dari belakang) juga merupakan posisi yang dianjurkan.

Yang harus dihindari
Yang sudah pasti, jangan melakukan hubungan badan apabila kondisi kandungan lemah.
Juga jangan pada saat istri lagi kurang sehat atau pun sedang tak menginginkan.
Missionary position (suami di atas) sangat riskan, sebaiknya jangan dilakukan. Karena pada posisi ini suami berkemungkinan menekan perut istri. Dan hal itu, selain menyakitkan, juga bisa membuat ketuban pecah.
Jangan menggunakan benda asing atau alat bantu seks kepada istri.
Bila salah satu pihak terkontaminasi atau terkena virus HIV, sebaiknya tidak melakukan hubungan badan, terkecuali dengan menggunakan kondom.

Terlepas dari semua anjuran dan larangan di atas, yang terpenting adalah rasa pengertian, empati, kreativitas serta sentuhan humor merupakan aspek yang sebaiknya ada pada saat melakukan hubungan intim pada kondisi hamil. Hal itu perlu, agar tercipta suasana yang nyaman dan menyenangkan. Namun di atas segalanya, hentikan persetubuhan apabila terjadi pendarahan pada istri. Walaupun misalnya pendarahan itu cuma sedikit. Dan segeralah periksakan kandungan kepada dokter atau bidan, untuk memastikan kondisi kandungan.

No comments:

Post a Comment