Tuesday, September 6, 2011

Belajar Sampai Mati

Ada pertanyaan yang mungkin lupa kita tanyakan, yaitu: “Kapan sih kita boleh berhenti belajar?” Kalau belajar itu harus di sekolah, rasa-rasanya ya memang bisa jadi muntah juga kita dibuatnya. Tapi belajar kan tak harus di institusi pendidikan formal. Kecuali kalau kita terobsesi pengen punya banyak “S” di belakang nama kita, ya itu sih lain urusan. Mau S3 atau sampai S17 ya terserah aja. Tapi kalo buat menyempurnakan keahlian, mematangkan ilmu, atau pengen tetep up to date, ya wajib terus mengikuti perkembangan ilmunya.Soalnya, perkembangan teknologi sekarang ini kan merambah ke semua sektor, termasuk bikin cendol. Jadi, kalo tukang cendol mau usahanya jadi efisien dan sesuai tuntutan zaman, ya harus mempelajari ilmunya.

Jadi, kalau ada yang beranggapan bahwa dia sudah tak perlu lagi belajar setelah mendapatkan ijasah dari sekolah, maka orang itu sangat salah dan pasti akan ketinggalan zaman. Soalnya, beberapa dekade ini, dunia terasa berjalan sangat cepat. Hal tersebut, harus diakui, karena perkembangan teknologi komputasi yang begitu pesat, sehingga berhasil mengambil alih sebagian besar tugas otak kita dalam menghitung, melakukan tugas-tugas analitis, tugas-tugas mekanis, dan seterusnya. Hingga pada akhirnya, tugas kita hanyalah melahirkan ide-ide, karena kebetulan komputer belum sampai di situ kemampuannya.
Teknologi telah membuat manusia jadi bisa bekerja semakin baik, semakin mendekati kesempurnaan. Namun bersamaan dengan itu, tentu saja persoalan yang muncul juga jadi semakin rumit dan kompleks. Karenanya, manusia pun memerlukan berbagai keterampilan baru. Dan bukan hanya sebagai alat untuk meraih kemajuan, akan tetapi juga untuk bisa mencapai segala hal. Contohnya, apabila kita ingin bisa mencapai suatu tingkatan dalam karir, maka adalah wajib bagi kita untuk tahu bagaimana cara menjaga posisi. Dan itu ada ilmunya. Ada buku yang menjelaskan mengenai hal semacam itu. Jadi, artinya kita harus mempelajarinya.
Namun di atas segalanya, kita haruslah tetap menjadi manusia yang bahagia. Dan satu-satunya jalan agar bisa terus begitu adalah dengan selalu bersikap antusias terhadap segala yang kita pelajari. Karena belajar itu pada hakikatnya adalah membuka diri kepada dunia yang maha luas ini. Karena belajar itu akan mengingatkan kita, bahwa kita sesungguhnya tak akan pernah bisa mengetahui semua jawaban. Karena belajar itu akan mengajarkan kepada kita sebuah pelajaran yang amat penting dalam hidup, yaitu kerendahan hati untuk bertanya.
Memang benar, sarang Burung Manyar tak mengalami perubahan sejak berabad-abad silam, dan barangkali sampai berabad-abad ke depan juga akan tetap begitu. Begitu pula dengan Ikan Salmon. Mungkin tak akan pernah mengubah kebiasaan perjalanannya ke sungai air tawar untuk meletakkan telur-telurnya itu. Namun kehidupan manusia tak akan pernah berhenti berubah. Karena perubahan adalah inti kekuatan kehidupan manusia itu sendiri. 
Kita kan sudah melihatnya dengan mata kepala sendiri, bahwa perubahan itu sudah bukan lagi berlangsung dari tahun ke tahun. Bahkan bukan juga dari bulan ke bulan. Tapi sudah menjadi dari hari ke hari. Karena setiap saat, kita selalu mendengar penemuan-penemuan baru, yang akan membuat kita jadi semakin mudah dan efisien dalam memenuhi kebutuhan hidup. Dan rahasia alam ini terlalu maha besar untuk bisa dimengerti dalam seumur kita yang fana ini. Tapi tetap, kita tak perlu harus mengetahui semua jawaban. Cuma... ya kita harus berusaha cari tahu cara terbaik buat meraih segala yang kita ingin capai. Nah, makanya ayo kita belajar lagi. Sampai nanti kita sudah tak butuh apa-apa lagi... kecuali pengampunan dan belas kasih Tuhan....

No comments:

Post a Comment