Wednesday, September 7, 2011

Radio untuk Ibu

Suatu hari, ketika Ucok akan pergi merantau, Emak bilang sama Si Ucok, “Cok, kalau nanti kau jadi orang kaya, Emak cuma pengen dibeliin radio, biar Emak bisa dengerin berita, lagu-lagu, dan lain-lain.”
“Cuma itu, Mak? Aaah, Itu sih gampang. Kecillah itu...!” kata Ucok.
Ucok pun pergi merantau. Bertahun-tahun kemudian, Ucok pulang dari kota, dan dia sudah jadi pejabat penting. Tapi dia tidak lupa dengan pesanan emaknya untuk membelikan radio.

“Mak! Maaak! Ucok pulang ini! Ucok sekarang sudah jadi pejabat penting di negeri ini, Mak. Dan ini radio Panasonik buat Emak,” katanya.
Emak pun menerimanya dengan bangga dan segera menyetel radio itu. Benar saja, lagu-lagu kesukaannya langsung terdengar dari radio baru itu. Namun tak lama kemudian, siaran berhenti dan penyiar pun mulai menyapa pendengar.
“Pendengar yang setia, Anda masih bersama kami Radio Republik Indonesia. ....”
Si Emak kaget, dan langsung teriak, “Hei, Ucok! Kau bohongi emak, ya! Tadi kau bilang radio ini Panasonik tapi ternyata ini Radio Republik Indonesia!”

No comments:

Post a Comment